Suara.com - Putri mendiang mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yakni Zannuba Arrifah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid digadang-gadang masuk ke dalam bursa cawapres Anies Baswedan.
Sontak, Yenny menjadi sosok tokoh perempuan Nahdlatul Ulama (NU) setelah Khofifah Indar Parawansa yang masuk ke dalam daftar 'calon jodoh' Anies.
Nama Yenny digandeng menjadi cawapres potensial Anies oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali.
Ahmad dalam keterangannya, kepada wartawan, Senin (3/7/2023) menilai Anies sangat diuntungkan dengan tokoh NU yang kuat di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Yenny dan Khofifah sama-sama masuk ke dalam kedua kriteria tersebut.
Lantas, siapa di antara keduanya yang dinilai lebih layak untuk mendampingi Anies di kontestasi politik mendatang?
Adu rekam jejak Khofifah vs Yenny Wahid
Memilih antara Khofifah Indar dan Yenny Wahid merupakan pilihan yang sulit bagi Anies Baswedan.
Pasalnya, kedua perempuan tersebut merupakan tokoh kuat di partai yang sama yakni Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.
Keduanya juga merupakan tokoh perempuan NU yang terpandang. Adapun hal yang membedakan antara keduanya adalah lini karier yang mereka tempuh masing-masing.
Yenny mengabdikan hidupnya sebagai seorang jurnalis. Ia merupakan tamatan sarjana desain dan komunikasi visual dari Universitas Trisakti.
Yenny juga sempat aktif berkontribusi di The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne) antara tahun 1997 dan 1999. Putri Gus Dur ini menjadi koresponden bagi kedua media tersebut dan sempat meliput krisis di Timor-Timur.
Berkat karya tulisnya mengabadikan sejarah konflik Timor-Timur, Yenny dianugerahi Walkley Award.
Kala sang ayah turun dari jabatannya sebagai presiden, Yenny juga banyak berkiprah di pemerintahan. Ia sempat menjabat staf khusus bidang Komunikasi Politik selama satu tahun setelah mendapatkan amanah tersebut.
Pasalnya, Yenny ingin menghindari konflik kepentingan lantaran ia menjabat sebagai Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Khofifah di satu sisi merupakan seorang politisi tulen. Ia berlatarbelakang pendidikan politik dan merupakan tamatan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga, Surabaya.
Sebelum menjadi Gubernur Jawa Timur, Khofifah sempat menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ke-5 pada Kabinet Persatuan Nasional era pemerintahan Gus Dur yang merupakan ayah Yenny Wahid.
Khofifah kembali dipercayai untuk menjadi menteri di era Joko Widodo atau Jokowi, yakni didapuk menjadi Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja.
Empat tahun setelah menjabat Mensos, Khofifah harus melepaskan jabatannya lantaran maju mengikuti Pemilihan umum Gubernur Jawa Timur 2018 berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak (Emil Dardak).
Khofifah dan Emil kompak berhasil menggaet suara rakyat dan resmi dilantik sebagai Gubernur Jawa Timur.
Kontributor : Armand Ilham
Berita Terkait
-
Demokrat Blak-blakan Tak Ada Kejutan Soal Nama Cawapres Anies: Tunggu Tanggal Mainnya
-
Beda Penilaian Prabowo Soal Ganjar dan Anies Disorot, Warganet: Macannya Jadi Kucing
-
Ternyata Ini Alasan Bawaslu Tak Bisa Tindak Ganjar, Anies dan Prabowo Meski Ketiganya Sering Safari
-
Aktivis 212 Minta Anies Baswedan Segera Umumkan Cawapres: Sudah Saatnya Tunjukkan Perlawanan
-
Yenny Wahid Jadi Kandidat Cawapres Anies, NasDem Bicara Pentingnya Figur NU Jateng-Jatim untuk Pilpres 2024
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024