Suara.com - Hasil survei dari dua lembaga berbeda memperlihatkan adanya peningkatan elektabilitas bakal calon presiden (capres) PDIP, Ganjar Pranowo. Pengamat politik Adi Prayitno melihat ada tiga faktor yang mempengaruhi peningkatan elektabilitas tersebut.
Faktor pertama ialah safari politik yang dilakukan oleh Ganjar.
"Sepertinya ini efek dari safari politik seperti blusukan yang sering dilakukan Ganjar selama ini. Apapun judulnya pemilih relatif lebih menyukai calon yang sering mengunjungi mereka," kata Adi dikutip Jumat (25/8/2023).
Sementara itu, faktor kedua ialah Ganjar dianggap berhasil mengidentifikasi dirinya sebagai replika politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Terutama dengan banyaknya baliho, spanduk, dan billboard yang memajang foto bersama Jokowi dan Ganjar memberi efek positif, di mana pemilih Jokowi mulai kembali ke Ganjar yang selama ini agak condong ke Prabowo," ujarnya.
Dengan banyaknya foto Ganjar dan Jokowi, maka menurut Adi, makin mempertebal keyakinan bahwa Ganjar adalah orangnya Jokowi.
"Ketiga, kerja politik partai dan relawan politik pemenangan Ganjar yang belakangan mulai bergerak masif turun ke bawah mempromosikan Ganjar," tuturnya.
Sebelumnya, dua survei memperlihatkan adanya peningkatan elektabilitas Ganjar. Pertama, hasil survei Litbang Kompas di mana Ganjar unggul dari dua bakal capres lainnya yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Dalam survei itu menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi dengan 34,1 persen, mengungguli Prabowo yang memiliki 31,3 persen, dan Anies dengan 19,2 persen.
Baca Juga: Biar Elektabilitas Anies Tidak Keok Terus, Demokrat Kasih Solusinya: Segera Deklarasikan Cawapres!
Selain itu, hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga memperlihatkan situasi serupa.
Dari survei SMRC, Ganjar mendapat elektabilitas sebesar 35,9 persen, sementara Prabowo 33,6 persen dan Anies 20,4 persen.
Berita Terkait
-
Anies Temui SBY Di Cikeas Hari Ini, Bahas Apa?
-
Anies Dan Tim 8 Bertemu Surya Paloh, Bahas Sosok Cawapres?
-
Resmi Dipecat Oleh PDIP, Budiman Sudjatmiko Ucap Terima Kasih: Ini Akhir, Tapi Saya Akan Memulai Episode Berikutnya
-
BREAKING NEWS! PDIP Pecat Budiman Sudjatmiko karena Dukung Prabowo di Pilpres 2024
-
Biar Elektabilitas Anies Tidak Keok Terus, Demokrat Kasih Solusinya: Segera Deklarasikan Cawapres!
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024