Suara.com - Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, melihat hanya satu masalah yang membuat elektabilitas Anies Baswedan kalah dari Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Masalah itu ialah lantaran Anies masih terus mengulur waktu untuk mendeklarasikan siapa figur bakal calon wakil presiden.
Hal itu disampaikan Andi menanggapi elektabikitas Anies yang kalah berdasarkan survei Litbang Kompas dalam simulasi dua nama capres. Anies kalah secara head to head baik dari Prabowo maupun Ganjar.
Andi berkeyakinan elektabilitas mantan Gubernur Jakarta itu bakal melejit seiring dideklarasikannya cawapres.
"Ya nanti kalau sudah deklarasi berpasangan mudah-mudahan naik lah. Masalahnya itu kok. Masalahnya karena belum ada deklarasi aja," kata Andi ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023).
Bahkan menurutnya elektabikitas Anies tidak sekadar naik, melainkan bisa menyaingi dua kandidat capres lainnya.
"Kalau sudah deklarasi nanti bisa bersaing. Kan semua mesin bergerak nanti," ujar Andi.
Hal serupa juga disampaikan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan. Ia meminta agar Anies segera mendeklarasikan cawapres segera mungkin.
"Ya justru itu karena tidak dideklarasikan siapa cawapresnya. Makanya Demokrat mendorong agar segera dilakukan," kata Syarief di Taman Ismail Marzuki.
Survei Anies
Baca Juga: 3 Eks Napi Korupsi dan Narkoba Lolos Bakal Caleg PKB, Gerindra dan Demokrat
Diketahui dalam head to head survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar per Agustus 2023 mencapai 60,1 persen dan Anies 39,9 persen. Sementara itu dalam head to head dengan Prabowo, elektabilitas Ganjar kalah tipis. Di mana Ganjar 47,1 persen dan Prabowo 52,9 persen.
Prabowo tercatat juga unggul dalam head to head dengan Anies, yakni masing-masing 65,2 persen dan 34,8 persen.
Berita Terkait
-
Anies Baswedan: Bukan Konsumen, Negara Jangan Berdagang dengan Rakyat!
-
Sederet Kontroversi Andi Arief: Terbaru Tuding Ada Pengkhianat di Koalisi Anies
-
Bukan Isapan Jempol, Ternyata Nama Gibran Serius Dibahas Gerindra Jadi Cawapres Prabowo
-
3 Eks Napi Korupsi dan Narkoba Lolos Bakal Caleg PKB, Gerindra dan Demokrat
-
Gibran Masuk Bursa Cawapres Prabowo, Fadli Zon Sebut Masih Dibahas di Koalisi
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden