Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak masalah apabila koalisi partai politik pendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto menggunakan nama yang sama dengan kabinetnya yakni Koalisi Indonesia Maju. Menurutnya, tidak ada aturan yang melarang penggunaan Indonesia Maju.
Awalnya, Jokowi menilai kalau keputusan untuk menggunakan nama koalisi itu menjadi hak dari partai politik.
"Ya, terserah yang memiliki koalisi. Terserah partai lah," kata Jokowi usai menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tahun 2023 di ICE, BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (31/8/2023).
Melansir dari Antara, Jokowi juga menilai kalau Prabowo tidak perlu mengajukan izin untuk penggunaan nama Koalisi Indonesia Maju yang persis seperti nama kabinetnya. Sebab menurutnya tidak ada paten pada nama tersebut.
"Kenapa harus izin? Semua boleh. Orang kamu mau gunakan tv mu, tv Indonesia Maju juga boleh. Ga ada patennya kok," tuturnya.
Koalisi Indonesia Maju
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan nama baru dari koalisi partai pendukungnya di Pilpres 2024. Dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Pengumuman itu dilakukan Prabowo saat berpidato pada acara HUT ke-25 PAN di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023).
Prabowo menyampaikan kalau nama itu diputuskan oleh pimpinan parpol saat bertemu sebelum acara terkecuali Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang datang terlambat.
Baca Juga: Fahri Hamzah Bicara Peluang Prabowo Menang Pilpres 2024 karena Ambil Suara Jokowi
"Tadi kita berembuk para ketua umum tadi berembuk walaupun sebentar ya Pak Zul, Pak Airlangga, Gus (Muhaimin), sama Profesor (Yusril), kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," kata Prabowo.
Berita Terkait
-
Selain Jokowi, Deretan Presiden Dunia Ini Ternyata Juga Pernah Dilempar Sepatu
-
Bak Balapan di Sirkuit, Kini Elektabilitas Ganjar Salip Prabowo di Survei LSI, Kompas dan SMRC
-
Harga Beras di RI Pecah Rekor, Pedagang Pasar Menjerit Minta Tolong ke Jokowi
-
Soal Cawapres Anies, Hinca Demokrat: Tunggu Waktu yang Tepat Biar Surprise
-
Mesra Bareng Jokowi, Analis Dorong Duet Ganjar-Prabowo: Capresnya yang Punya Stamina Kuat dan Muda
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024