Suara.com - Kabar mengenai nasib anak dan mantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution, terus menjadi sorotan.
Apalagi keduanya dianggap membelot dari instruksi partainya saat ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menyatakan mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Keduanya bahkan didesak keluar dari partai berlambang banteng moncong putih. Desakan tersebut tak main-main, lantaran disuarakan langsung oleh elite partai tersebut.
Belakangan, kedua tokoh muda itu disebut-sebut bergabung dengan Partai Golkar. Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan pilihan Bobby dan Gibran bergabung dengan partainya dikembalikan kepada masing-masing personal.
Namun ia tidak memungkiri bila, keluarga Bobby Nasution banyak yang telah bergabung dengan Golkar.
"Kalau Mas Bobby, keluarganya itu banyak yang di Golkar. Namun kalau Mas Bobby (masuk Golkar atau tidak), kami serahkan ke Mas Bobby," katanya seperti dikutip Antara, Kamis (10/11/2023) malam.
Meski begitu, Airlangga masih belum memberikan bocoran waktu keduanya bakal pindah ke Partai Golkar.
"Nanti akan indah pada waktunya," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengaku partainya terbuka menampung Bobby Nasution bila keluar dari PDIP karena memilih mendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Baca Juga: Tak Kaget Lihat Bobby Nasution Pilih Dukung Prabowo-Gibran, Golkar: Dia Punya Kedekatan Khusus
Menurutnya, siapa saja figur yang miliki kesamaan pandangan politik hingga sikap dengan Golkar, maka sangat terbuka partai beringin tersebut menerima.
"Siapapun yang memiliki kesamaan sikap politik dan pandangan politik dalam menghadapi pemilihan presiden tentu ya kami sangat terbuka," tuturnya.
Namun, Ace menyatakan Golkar enggan ikut campur mengenai polemik antara Bobby dengan PDIP. Menurutnya, soal keputusan politik dikembalikan lagi kepada Bobby Nasution.
"Nah soal PDIP sendiri tentu kami tidak mau ikut campur urusan internal PDIP, dan itu saya kira dikembalikan kepada Bang Bobby karena setiap konsekuensi dari pilihan politik tentu ada konsekuensinya termasuk soal kemungkinan risiko politik yang dibadapi oleh siapapun kalau memang sudah melakukan, sudah memilih pilihan politik," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024