Suara.com - Sekitar kurang lebih 15 ribu kepala desa berbondong-bondong mendatangi Indonesia Arena di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (19/11/2023). Mereka menghadiri acara yang diinisiasi oleh Gerakan Desa Bersatu dengan dalih hendak bersilaturahmi.
Namun, ajang silaturahmi belasan ribu kepala desa tersebut juga dihadiri oleh jajaran elite dari Koalisi Indonesia Maju, pendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut pantauan Suara.com di lokasi, ada Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra tampak menghadiri acara tersebut.
Kemudian gerbong Partai Gerindra seperti Sekretariat Jenderal Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, hingga anggota Dewan Pembina Andre Rosiade juga ikut hadir.
Selain itu, Ketua Bappilu Partai Golkar Nusron Wahid, hingga aktivis 98 sekaligus mantan politikus PDIP Budiman Sudjatmiko terlihat datang ke lokasi.
Sebagai pamungkas, Gibran yang mengenakan kemeja biru muda datang bersama istri, Selvi Ananda pada acara tersebut.
Ketua Umum Gerakan Desa Bersatu, Asri Anas menegaskan tidak ada deklarasi dukungan yang disampaikan pada acara tersebut.
"Tidak harus deklarasi lah. Teman-teman lebih tahu lah cara kerjanya," klaimnya saat ditemui awak media.
Kemudian, Asri juga menjelaskan maksud kehadiran Gibran di acara silaturahmi belasan ribu kepala desa itu. Menurutnya, Gibran dianggap sebagai sosok yang bisa mengakomodir segala keluhan kepala desa se-Indonesia.
Baca Juga: Kenapa Elektabilitas Prabowo-Gibran Tetap Meroket Meski Diserang Hujatan Gegara Putusan MK?
"Dalam pandangan kami, rasanya Bapak Prabowo dan Mas Gibran mengakomodir," tuturnya.
Diklaim Bukan Deklarasi
Acara Gerakan Desa Bersatu tersebut langsung membuat heboh publik. Sebab, acara yang dibalut dengan ajang silaturahmi itu nampak seperti upaya mobilisasi kepala desa untuk membantu memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Akan tetapi, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, mengatakan tidak ada kegiatan deklarasi dalam acara silaturahmi dengan perangkat desa se-Indonesia yang digelar Gerakan Desa Bersatu.
"Tidak ada deklarasi, tidak ada dukungan, tidak ada harapan," kata Muzani di Jakarta dikutip Selasa (21/11/2023).
Muzani mengklaim acara itu digelar untuk menumpahkan aspirasi dari para kepala desa.
"Jadi itu acara adalah acara silaturahmi mereka untuk menyampaikan unek-unek, maka judulnya kita mendengar, didengerin, namanya mendengar," ujarnya.
Dikritik Rival
Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy mengkritisi adanya acara silaturahmi dengan perangkat desa se-Indonesia yang digelar Gerakan Desa Bersatu di Indonesia Arena, GBK, Jakarta Selatan yang dihadiri cawapres Gibran Rakabuming Raka pada Minggu (19/11/2023) kemarin.
Ia menilai, jika acara tersebut sangat kental nuansa politis terlebih dianggap sebagai kampanye.
"Terkait dengan apa yang terjadi kemarin, kami dari tim pemenangan nasional sangat menyayangkan karena ini terjadi dan sudah dikonsumsi dan diketahui oleh publik secara luas melalui media. Sudah ada pemberitaan bahwa ini bukan acara silaturahmi tetapi acara yang disampaikan adalah mereka kampanye," kata Ronny di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Pasalnya, kata dia, dalam acara tersebut terlihat dalam foto adanya beberapa pihak menggunakan atribut pasangan capres-cawapres nomor urut 2.
"Itu terlihat sangat jelas, ya, dan mereka juga menyampaikan ada bentuk deklarasi ya," ujarnya.
Tanggapan Bawaslu
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja turut mengomentari soal acara Gerakan Desa Bersatu yang sarat mobilisasi kepala desa untuk pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Rahmat menyebut pihaknya ikut hadir di lokasi acara untuk mengawasi.
Dari hasil pengawasan itu, Rahmat menilai tidak ada pelanggaran yang dilakukan selama acara berlangsung.
"Kami yang jelas pada saat itu, ini pertanyaan teman-teman banyak loh. Enggak ada Bawaslu, kata siapa enggak ada. Ini videonya ada, kami ada di situ. Pertama, di sana ada ajakan (memilih) enggak? Laporan dari pengawas yang ada, tidak ada ajakan memilih," kata Bagja di Kompleks Parlemen, Senin (20/11/2023).
Meski begitu, Bagja menyebut pihaknya akan mengecek ulang termasuk dari video dari tim pengawas pemilu yang turun langsung mengawasi jalannya acara Gerakan Desa Bersatu.
"Kita lihat nanti pas video yang ada, kita lihat nanti dan kita teliti laporan dari pengawas yang ada di lapangan saat itu," ucapnya.
Prabowo-Gibran Main Aman
Pengamat politik Agung Baskoro sependapat apabila kubu Prabowo-Gibran sengaja bermain aman saat acara Gerakan Desa Bersatu berlangsung.
"Wajar (bermain aman)," kata Agung saat dihubungi Suara.com, Selasa (21/11/2023).
Bermain aman itu terlihat ketika tidak ada nada-nada deklarasi maupun dukungan dari atas panggung. Tetapi, main aman justru tak nampak di balik panggung.
"Namun dalam konteks panggung belakang, susah rasanya untuk tidak mengungkapkan bahwa Gerakan Desa Bersatu solid mendukung Prabowo-Gibran," terangnya.
Hal tersebut didukung oleh beredarnya surat pemberitahuan soal acara Gerakan Desa Bersatu di media sosial.
Dalam surat yang berkop DESA BERSATU UNTUK INDONESIA MAJU itu berisikan pemberitahuan soal acara tersebut.
"Deklarasi Nasional Desa Bersatu Menuju Indonesia Maju, Dukungan Kepada Prabowo Subianto Calon Presiden - Gibran Rakabuming Raka Calon Wakil Presiden 2024-2029 dan Konsolidasi Nasional Rebut Suara Desa 2024".
Surat undangan yang dibuat pada 13 November 2023 tersebut ditujukan untuk pengurus DPD APDESI Provinsi Jawa Tengah dan pengurus DPC APDESI se-Provinsi Jawa Tengah.
Tag
Berita Terkait
-
Bantah Komunikasi dengan TPN soal Ditekan Kekuasaan, NasDem: PDIP Jangan Cengeng Dong, kan Partai Tua
-
Elektabilitas Prabowo-Gibran Makin Kinclong, Gegara Kubu Ganjar-Mahfud Serang Pemerintahan Jokowi
-
4 Fakta Salam Tiga Jari Ganjar, Disebut Mirip Nazi hingga Hunger Games
-
Singgung Dukungan Ribuan Kepala Desa ke Prabowo-Gibran, Willy NasDem: Kalau Waras Kita Jaga Netralitas
-
Tanggapan Irit Puan Maharani Saat Ditodong Isu Peran Iriana Jokowi Majukan Gibran jadi Cawapres
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024