Suara.com - Calon wakil presiden RI nomor urut 3, Mahfud MD, menyinggung soal orang-orang yang menentukan hak pilihnya dalam Pemilu dengan mendapat bayaran dan terima iming-iming. Mahfud mengibaratkan orang tersebut layaknya binatang ternak.
Hal itu disampaikannya dalam acara Mukernas III MUI di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat (1/12/2023).
"Saya sering mengibaratkan orang yang memilih karena dibayar, karena dirayu, karena diiming-iming, karena dijamin-jamin itu, itu menurut saya dalam kategori maaf maaf, (menurut) Al Quran itu seperti binatang ternak, nggak punya pendirian," kata Mahfud.
Mantan Ketua MK itu kemudian meminta agar masyarakat menyalurkan hak pilihnya dengan kecerdasan hati nurani, bukan atas bayaran atau iming-iming.
"Masuk neraka itu orang, jin dan manusia di mana dia punya hati tapi nggak digunakan nuraninya. Milih karena dibayar, milih karena takut apa itu, itu dosanya dua kali, dibayar untuk memilih itu sudah bisa dianggap suap, milih tidak sesuai hati nurani itu sudah dosa, dua dosanya," tuturnya.
"Kalau dikasih uang lalu milih berdasarkan nuraninya, milih orangnya mungkin dosa, milih berdasarkan nuraninya dapat pahala, jadi draw, dapat pahala dapat dosa, kan gitu pahalanya," sambungnya.
Untuk itu, Mahfud mengaku dalam berkampanye dirinya enggan obral janji. Ia lebih menyarankan agar masyarakat menggunakan hati nuraninya.
"Jadi saya kalau kampanye begitu saja, pokoknya kembali ke hati nurani, ini calon yang diberikan oleh proses, silakan istikhoroh, yang mana yang bagus pilihlah," pungkasnya.
Baca Juga: Kala Nama Mahfud MD Hilang di Tengah Pujian Prabowo untuk Menko Kabinet Indonesia Maju
Berita Terkait
-
Ogah Jadi Ban Serep, Mahfud MD Minta Menkopolhukam Bisa di Bawah Wapres ke Megawati
-
Rano Karno Buka Suara Soal Sopir Angkot Terpaksa Pasang Stiker Ganjar-Mahfud: Itu Inisiatif Relawan
-
Muhaimin Tidak Saling Sapa saat Bertemu Mahfud MD di Mukernas MUI
-
Kala Nama Mahfud MD Hilang di Tengah Pujian Prabowo untuk Menko Kabinet Indonesia Maju
-
Agus Rahardjo Ungkap Intervensi Jokowi Hentikan Kasus e-KTP, Mahfud: Saya Dengar Banyak Juga Parpol-Pejabat Lobi-lobi
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024