Suara.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyindir Muhaimin Iskandar atau Cak Imin lebih cocok menjadi wakil gubernur atau wagub DKI Jakarta dari pada menjadi calon wakil presiden atau cawapres.
Sindiran ini disampaikan Bahlil Lahadalia merespons pernyataan Cak Imin yang menolak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dengan alasan sudah nyaman di Jakarta. Cawapres nomor urut 1 pendamping capres Anies Baswedan itu juga sempat mengungkap tak mau dipindah ke hutan.
"Ada calon wakil presiden menyampaikan bahwa 'kita sudah nyaman tinggal di kota, kok mau disuruh untuk pindah ke kampung atau di hutan-hutan'. Ini artinya anda cocok berpikir untuk memimpin Gubernur DKI Jakarta dan menjadi wagub DKI Jakarta, bukan menjadi presiden dan wakil presiden," kata Bahlil di hadapan relawan Prabowo-Gibran di Surabaya, Minggu (3/12/2023).
Bahlil selaku Ketua Dewan Pembina Pilar 08 pendukung Prabowo-Gibran itu kemudian menjelaskan bahwa pembangunan IKN telah diatur dalam undang-undang. Bahkan salah satu partai politik yang mendukung disahkannya Undang-Undang IKN tersebut ialah Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB yang dipimpin Cak Imin.
"Tadi saya katakan bahwa IKN itu kan perintah Undang-Undang dan itu sudah ada Undang-Undangnya. Dan dari semua partai yang ada pendukung pemerintah semua mendukung termasuk PKB, itu satu. Yang kedua karena itu perintah Undang-Undang maka wajib pemerintah siapapun wajib akan melakukan IKN," tuturnya.
Di sisi lain Bahlil mengklaim pemindahan ibu kota juga telah melalui kajian ilmiah dan berbagai pertimbangan panjang. Adapun salah satu pertimbangannya diklaim demi membangun Indonesia sentris.
“Karena di situ titik tengah. Titik tengah mendekatkan diri (pemerintah) pada Sulawesi, Bali, NTT, Maluku, Papua dan Jawa juga dekat ke sana,” katanya.
Tak hanya mewujudkan Indonesia sentris, pembangunan IKN diklaim Bahlil juga untuk menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru. Sehingga menurutnya keliru jika ada salah satu pasangan capres-cawapres yang menyebut IKN tidak melahirkan pemerataan ekonomi.
“Jadi keliru menurut pandangan saya apa yang disampaikan kelompok orang tertentu bahwa IKN tidak melahirkan pemerataan. Dari mana teorinya? Itu halusinasi kertas aja itu,” imbuh dia.
Baca Juga: Telak! Anies Sebut Manfaat IKN Hanya Dirasakan Aparat Negara
Berita Terkait
-
Edy Rahmayadi: Siapa yang Mau Seperti Ini Terus? Jangan Pilih Anies - Cak Imin
-
Blak-blakan! Dalih Edy Rahmayadi Lebih Pilih Menangkan Anies ketimbang Prabowo: Saya Beda Pandangan
-
Telak! Anies Sebut Manfaat IKN Hanya Dirasakan Aparat Negara
-
Prabowo Pede Menang Pilpres 2024 Karena Didukung Jokowi-Luhut, Begini Respons Cak Imin
-
Sebut Debat Khusus Cawapres Cara Hormati Rakyat, Anies: Jangan Disembunyikan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024