Suara.com - DPRD DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tak menjadikan gedung sekolah sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024. Pemprov disarankan memberikan fasilitas lainnya.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono menanggapi usulan Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin yang berencana menjadikan gedung sekolah sebagai gudang logistik Pemilu di Mampang Prapatan dan Kebayoran Lama.
Mujiyono menolak rencana ini lantaran bisa menganggu jalannya kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. Selain itu, bisa juga nantinya malah menyulitkan proses Pemilu.
Apalagi, penyimpanan logistik Pemilu akan dilakukan untuk jangka waktu yang cukup lama.
“Jangan sekolahan lagi, mobilitasnya untuk anak-anak yang belajar. Harus segera diselesaikan,” ujar Mujiyono kepada wartawan, Selasa (5/12/2023).
Sementara, Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI, Ingard Joshua menyebut ketimbang menggunakan gedung sekolah, lebih baik Pemprov DKI mengucurkan anggaran untuk menyewa gedung. Namun, ia menyarankan Pemprov memanfaatkan aset yang ada.
“Jadi memang itu tidak perlu ditinjau lagi yang namanya sekolahan. Jadi banyak masalah,” pungkas Inggard.
Gudang Logistik Pemilu di Sekolah
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengaku akan mengupayakan penggunaan gedung sekolah, untuk gudang logistik dan tempat rekapitulasi.
Baca Juga: KPU DKI Butuh 215.362 Petugas KPPS untuk Pemilu 2024, Tertarik Daftar?
Jika tidak memungkinkan, pihaknya berencana menyewa gedung untuk digunakan oleh KPU DKI Jakarta selama tahapan Pemilu 2024.
"Komunikasi terakhir KPU Jaksel, kalau memungkinkan nanti kepala sekolah dipanggil dengan sudin disdik untuk mengatasi," kata Munjirin.
"Tapi kalau tidak memungkinkan, ya khusus untuk rekapnya itu nanti kita sewa tempat. KPU kemarin sampaikan begitu," pungkasnya.
Berita Terkait
-
KPU DKI Butuh 215.362 Petugas KPPS untuk Pemilu 2024, Tertarik Daftar?
-
Bicara di Ponpes, Mahfud: Pilih Pemimpin Sesuai Hati Nurani, jangan karena Dikasih Duit
-
Khawatir Ada Unsur Politik Jelang Pemilu, Polda Jateng Diminta Klarifikasi Soal Pemanggilan 176 Kades
-
Mahfud MD Telat Datang ke Bekasi Timur, Warga Nunggu Sejak Ba'da Magrib, PKL Berharap Cuan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024