Suara.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pemimpin yang ideal, bukan sosok yang memiliki sifat emosian dan memiliki rekam jejak pelanggaran HAM.
Hal itu disinggung Hasto saat menjawab pertanyaan wartawan terkait komunikasi PDIP dengan pihak Istana.
"Ya kalau komunikasi kan, kami kaitkan dengan istana terkait dengan program-program untuk kerakyatan. Bagaimana pun juga kita harus dewasa melihat bahwa kontestasi pemilu tidak boleh kemudian membuat pemerintahan tidak efektif," kata Hasto di Gedung DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (16/12/2023).
Menurutnya, harus dibedakan persaingan dengan ide dan gagasan untuk memajukan Indonesia.
"Mana hal-hal yang terkait dengan jalannya pemerintahan. Sehingga jalannya pemerintahan tetap harus berjalan dengan baik, seluruh program kerakyatan harus berjalan dengan baik," jelasnya.
Rakyat dikatakannya harus mendapatkan pemimpin yang dapat merepresentasikan kepetingannya.
"Pemimpin yang emosional, pemimpin yang memiliki rekam jejak masa lalu terhadap pelanggaran HAM, tentu bukan merupakan gambaran ideal dari pemimpin kita ke depan," tegasnya.
Tigas Paslon
Sebelumnya KPU RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024.
Baca Juga: Perjalanan Politik Kirana Larasati, Dulu PDIP Kini Nongol Paling Depan di Barisan Prabowo Subianto
Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Berita Terkait
-
PDIP Minta PPATK Beberkan Transaksi Janggal Triliunan Rupiah Dana Kampanye di Pemilu 2024
-
Baliho Ganjar-Mahfud Menghilang di Banten, PDIP Tuding Ada Pihak yang Sangat Khawatir
-
Momen-momen Menarik dalam Debat Perdana Capres
-
Perjalanan Politik Kirana Larasati, Dulu PDIP Kini Nongol Paling Depan di Barisan Prabowo Subianto
-
Gestur Budiman Sudjatmiko Angkat Tangan Saat Prabowo Bicara Pelanggaran HAM, Ternyata Ini Alasannya
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024