Suara.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghandiri Rapat Terbuka Peringatan Dies Natalis ke-74 Universitas Gajah Mada (UGM).
Dari pantauan Suara.com di lokasi, Ganjar yang mengenakan baju surjan berkelir hitam dipadupadankan dengan kain coklat, datang sekira jam 09.12 WIB.
Dalam kedatangannya, Ganjar sempat bersalaman dengan Rektor UGM, Prof Ova Emilia.
Ganjar juga terlihat sempat menyalami Mensesneg, Pratikno. Pratikno diketahui, Ketua Majelis Wali Amanat dalam Dies Natalis. Ia sedikit membungkukkan badan, saat bersalaman dengan Pratikno. Semula, Ganjar ingin menyalami Pratikno dengan bersungkem.
Namun Pratikno malah menyambutnya dengan santai. Keduanya pun tersenyum. Ganjar kemudian terus berjalan menuju tempat duduk di bagian depan. Sembari dipandu oleh seorang petugas, Ganjar duduk di bagian depan sebelah kiri.
Ganjar tidak banyak bicara saat kedatangannya. Ia hanya melempar senyum ke arah awak media yang saat itu hadir.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo melakukan rangkaian kampanye di Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Ia menyapa calon pemilihnya di wilayah yang pernah dipimpinnya sebagai gubernur.
Salah satu tempat yang kerap didatanginya yakni pasar tradisional. Saat blusukan, ia kerap mendapat keluhan soal naik-turun harga bahan pokok. Ia mengemukakan sebenarnya persoalan tersebut terjadi karena petani yang memproduksi bahan baku mengalami banyak kendala, terutama pupuk.
Sehingga, program yang telah sukses di Jawa Tengah akan diterapkan di tingkat nasional. Ganjar mengungkapkan bahwa strategi itu yang pertama adalah data. Pemerintah harus memiliki satu data pertanian Indonesia.
Baca Juga: Kembangkan Desa Wisata di Jateng, Ganjar Pranowo Minta Kelompok Milenial Gencar Promosi di Medsos
"Yang pertama kedataan, lahan petani dan petaninya. Maka dengan sistem pendataan yang baik atau satu data pertanian Indonesia, insyaallah akan mempermudah dalam pengelolaan ketahanan sampai kedaulatan pangan kita," ujarnya.
Kedua, peta komoditas Indonesia. Karena keberagaman komoditas sangat dibutuhkan agar tidak terfokus dalam satu jenis makanan yang diproduksi.
"Maka saya katakan, yuk kita kembali pada kekuatan lokal. Maka kalau terdata dengan baik input dan output sudah terlihat, baru kita akan bicara kuantitas berapa yang bisa diproduksi sesuai dengan kebutuhan penduduk," lanjutnya.
Kemudian yang ketiga, pemerintah harus menyediakan bantuan sarana produksi (Saprodi) dan sarana produksi pertanian (Saprotan) kepada petani.
"Sampai titik itu kita mulai bicara saprotan dan saprodi apa yang diberikan untuk sarana produksinya dan pertaniannya. Maka modernisasi juga dilakukan, termasuk kemudian menyiapkan pupuk, obat, alat dan mesin pertanian (alsintan) selama proses sampai keluar menjadi produk," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024