Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Said Abdullah mengajak semua pihak untuk menjaga seluruh proses pemilu demi kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
"Marilah menjaga seluruh proses pemilu agar berjalan jujur, adil, agar kedamaian dan persaudaraan serta kesatuan dan persatuan tetap terjaga sehingga negeri ini menjadi lebih baik," ujar Said dilansir dari Antara, Rabu (17/1/2024).
Ia pun tak ingin pemilu menimbulkan situasi yang dapat merusak kedamaian negeri ini. Menurutnya, terlalu mahal kedamaian negeri ini dibanding secuil keinginan untuk berkuasa.
"Harapan ideal, pemilu menjadi sarana suksesi penuh kedamaian itu diyakini akan dapat terwujud jika seluruh pihak berusaha keras mengawal proses pemilu agar dalam koridor demokrasi, yang jujur, adil, bebas dan rahasia," tegasnya.
Ketua Badan Anggaran DPR RI itu menyebutkan kebutuhan bangsa saat ini adalah semua pihak taat dan penuh kesungguhan mengawal seluruh proses pemilu berjalan sesuai sesuai semangat demokrasi.
Dinamika sosial, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini menjadi kekuatan luar biasa yang memonitor ketat.
"Sehingga, mudah terdeteksi berbagai tindakan yang menyimpang dari aturan permainan sekecil apa pun," jelas Said.
Ia melihat kamera panoptisis (pengawas) dari rakyat akan menguak segala kecurangan dan tipu muslihat, mengakali demokrasi demi kekuasaan. Para politisi, terutama yang masih berpikir menggunakan paradigma lama harus mempertimbangkan realitas dinamika sosial ini, yang kini terjadi hampir seluruh pelosok negeri.
Pertama, masyarakat makin mudah mendapatkan akses informasi dan komunikasi, sehingga sekecil apa pun tindakan penyalahgunaan kekuasaan misalnya, mudah dan sangat cepat diketahui oleh rakyat seluruh negeri. Kedua, masyarakat Indonesia saat ini praktis bukan lagi menjadi konsumen berita.
Baca Juga: Siap Debat Di KPK Hari Ini, Anies Pamer Rekam Jejak Saat Di Kampus
"Masyarakat telah menjadi bagian sebagai pembuat berita, sehingga sepak terjang oknum-oknum yang mengotori pelaksanaan pemilu hanya dalam hitungan detik tersebar ke seluruh negeri bahkan dunia," katanya.
Ketiga, hampir 25 tahun Indonesia memasuki era reformasi secara fakta sosial telah memberikan perspektif pemikiran baru. Masyarakat tak lagi terbelenggu dan terkungkung seperti di era Orde Baru.
Bahkan beberapa kalangan menyebutkan keberanian masyarakat saat ini sangat luar biasa dalam menyampaikan kritik dan perlawanan kepada berbagai pihak yang dianggap melakukan tindakan yang merugikan kepentingannya; termasuk yang seharusnya netral ternyata menjadi partisan.
Said menuturkan tiga variabel itu dapat ditambah lagi agar menjadi perhatian siapa pun terutama para politisi yang menjadi pemeran penting pelaksanaan pemilu. Demikian pula KPU dan Bawaslu yang menjadi pengawal harus bersikap netral dan imparsial.
"Saat ini praktis tak ada ruang sedikit pun untuk mencoba bermain-main dalam proses pelaksanaan pemilu. Rakyat akan mengawasi sangat ketat seluruh pihak yang mencoba mengganggu pelaksanaan pemilu," pungkas Said. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024