Suara.com - Anies Baswedan pernah punya pengalaman berhadap-hadapan langsung dengan tentara saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Gajah Mada (UGM).
Hal ini diceritakan Ferizal Ramli, konsultan manajemen, yang merupakan sahabat Anies Baswedan dalam artikelnya yang berjudul "Bertemu Anies Baswedan: dari Lembah Kali Code Menuju Lembah Sungai Main! (Bagian 1)".
Saat itu di tahun 1993, Anies Baswedan, sebagai ketua senat mahasiswa UGM, memimpin demo menolak judi berkedok sumbangan dermawan sosial berhadiah (SDSB).
Anies Baswedan memimpin 13 ribu mahasiswa berdemo di bunderan UGM. Aksi demo mahasiswa ini dijaga ketat aparat militer.
Pasukan dari Korem Pamungkas, dibantu Batalyon Artileri Medan dari Magelang mengepung bunderan UGM. Mobil-mobil lapis baja berseliweran dan diparkir di sekitar kampus.
Helikopter juga tampak terbang rendah di atas kampus memandu pergerakan pasukan elit yang bergerak rapih.
Lalu seorang perwira Infanteri tempur dengan 2 Bunga Melati di pundaknya turun dari mobil komando menemui kerumunan mahasiswa meminta membubarkan aksi.
Mereka lalu menarik Anies Baswedan masuk ke dalam Markas Menwa UGM, di depan Bunderan UGM. Beberapa orang mahasiswa menemani. Di ruangan yang kecil itu penuh diisi belasan intel dan pasukan berseragam. Suasana dalam ruangan terlihat tegang, mencekam.
"Anies! Lihat kampus sudah dikepung. Anda tidak bisa apa-apa lagi. Anda terkepung! Sekarang saya perintahkan kalian semua bubar!" kata sang Letkol memberi perintah.
Baca Juga: Hoaks Rekaman Dimarahi Surya Paloh Pakai Teknologi AI, Anies Gerah: Jangan Kampanye Kebohongan!
Suasana hening sebentar.
“Kami dan kampus kami memang terkepung tapi Bapak lihat ke sekeliling. Semua wartawan nasional dan internasional meliput pengepungan ini. Apa yang terjadi jika BBC atau CNN memberitakan bahwa kendaraan lapis baja beserta helikopter tempur mengepung kampus UGM, kampus rakyat?" kata Anies.
“Bukankah pengepungan ini akan menghancurkan kredibilitas Pemerintah (ORBA) dan kehormatan korps tentara yang melakukan kekerasan terhadap mahasiswa?" lanjut Anies.
“Bukan kami (mahasiswa) yang tersandera! tapi Bapaklah (militer dan ORBA) yang justru tersandera karena akan dituduh telah melakukan kekerasan pada mahasiswa. Kalau sampai terjadi bentrokan, kami paling-paling luka kena popor senjata, tapi sesudah ini Bapak akan dicopot dan kredibilitas pemerintah akan rusak karena cara-cara yang Bapak pakai !" jawab Anies.
Sang Komandan terdiam mendengar jawaban Anies. Anies lalu memberi saran ke Sang Komandan.
“Tarik saja pasukan Bapak dari Kampus. Saya jamin mahasiswa hanya demo di kampus. Tidak akan turun ke jalan. Ini cuma demo biasa untuk menyatakan asiprasi nurani kami (masak harus dibubarkan?)” ujar Anies.
Berita Terkait
-
Hoaks Rekaman Dimarahi Surya Paloh Pakai Teknologi AI, Anies Gerah: Jangan Kampanye Kebohongan!
-
Yogyakarta Disebut Anies Baswedan sebagai Kota Rujukan Pembangunan SDM
-
Pemindahan Lokasi Desak Anies Dilakukan Mendadak, Anies Mengaku Tak Ingin Protes
-
Desak Anies Dipindahkan Kembali, Anies: Langkah Kemunduran Demokrasi Kita
-
Adik Pramoedya Ananta Toer Prediksi Anies Tak Mungkin Menang Pilpres, Prabowo Ragu-ragu
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024