Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merespons santai masifnya isu pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi . Sebab menurutnya isu tersebut terbukti tak pernah laku di kalangan masyarakat atau mahasiswa.
"Ya buktinya kan isu-isu tersebut kan enggak pernah laku. Sudah 2 minggu, katanya mereka akan mendorong aksi mahasiswa. Mahasiswa sekarang kan sudah cerdas," kata Habiburokhman kepada wartawan, Rabu (7/2/2024).
Habiburokhman menyebut gelombang isu pemakzulan hingga kritikan terhadap ayah Cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka itu hanya pesanan dari kalangan elite. Namun dia meyakini masyarakat dan mahasiswa kekinian tidak akan mudah dimanipulasi kepentingan elite.
"Jadi apa yang terjadi, desain-desain elite temasuk orang yang mengklaim sebagai civitas akademika itu kan elite, elite di kampus. Kalau rakyat di kampus itu kan mahasiswa terutama mahasiswa S1 kan. Tapi kalau sudah level birokrat kampus, itu kan elite, belum tentu anak-anak sekarang gampang dimanipulasi, diseret-seret, didorong-dorong oleh para elite itu," katanya.
Habiburokhman lantas membandingkan dengan pengalamannya sebagai aktivis 98.
Menurutnya, mahasiswa saat itu mengawali pergerakannya dengan memberi advokasi terhadap masyarakat, petani hingga buruh.
"Lalu isu pemakzulan baru muncul 98. Setelah itu baru lah birokrat-birokrat kampus, dosen, guru besar ikut. Kalau sekarang tiba-tiba birokrat-birokrat kampus segelintir ya bukan sebagian besar, segelintir mengatasnamakan kampus walaupun akhirnya diralat oleh rektor-rektornya. Mencoba seolah-olah mengkondisikan mahasiswa, ya menurut saya yang begini nggak akan laku kok," tuturnya.
"Anak-anak kita, adik-adik kita mahasiswa sudah cerdas kok. Mereka akan menilai dulu nih orang-orang mengajak-ngajak kita, kepentingannya apa?," pungkasnya.
Gelombang Seruan Pemakzulan Jokowi
Isu pemakzulan Jokowi kembali muncul di tengah gelombang kritikan dari civitas akademika. Terbaru usulan pemakzulan tersebut disampaikan ekonom senior Faisal Basri.
Awalnya Faisal menyebut Pemilu 2024 tidak akan berjalan jujur dan adil, selama Jokowi masih menjabat sebagai presiden. Terlebih salah satu kontestannya merupakan Gibran Rakabuming Raka putra sulung Jokowi yang maju sebagai cawapres Prabowo Subianto.
"Tidak akan pemilu ini jujur dan adil selama Jokowi masih di situ (menjabat presiden), no way! Tidak mungkin Pemilu jujur adil sepanjang Jokowi masih di situ," ujar Faisal saat menjadi panelis pada peluncuran corupption perception index (CPI) atau indeks persepsi korupsi (IPK) periode 2023 yang digelar Transparency International Indonesia (TII) di Hotel JW Marriot, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2024).
Atas hal itu, Faisal mengusulkan agar Jokowi dimazulkan.
"Harus kita makzulkan Jokowi, harus kita paksa dia mundur. Tanpa itu, no way Pemilu jujur dan adil," tegasnya.
Berita Terkait
-
Jokowi Kirim Polisi Mata-matai Ahok: Saya Masih Marah Ga Terima
-
Anies-Ganjar Kalah Pilpres 2024? Arie Kriting: Harga Diri Lebih Penting!
-
Pernyataan Ahok Soal Jokowi Tak Bisa Kerja Bukan Pepesan Kosong, Buktinya Ada di Kampung Deret hingga MRT Jakarta
-
Tegaskan Tak Akan Kampanye, Jokowi Jelaskan Ucapannya Soal Presiden Boleh Berkampanye
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024