Suara.com - Mantan Komisaris Utama (Komut) PT. Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kini mulai buka-bukaan soal alasannya mengundurkan diri dari Pertamina dan memilih untuk mendukung penuh paslon nomor urut 3, Ganjar - Mahfud dalam pilpres 2024 mendatang.
Sebelumnya, Ahok yang diketahui sebagai kader PDIP mengaku dirinya ingin menggunakan kesempatan mutlak sebagai pendukung Ganjar - Mahfud.
"Saya kira ini kesempatan saya seumur hidup ya (untuk dukung Ganjar) Kalau kita tidak memperjuangkan Mas Ganjar, kita akan menyesal seumur hidup nanti," ungkap Ahok saat menghadiri Konser Salam Metal (Menang Mutlak) yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (03/04/2024) lalu.
Dalam berbagai kesempatan dialog, Ahok pun secara gamblang menyebut dirinya ingin membantu pemenangan Ganjar - Mahfud dengan menyindir pihak yang dianggapnya tidak bisa bekerja.
"Kita tidak mau pilih orang yang terbukti tidak bisa kerja,” ucap Ahok kepada seorang ibu dalam video yang viral di media sosial.
Tak hanya itu, Ahok pun secara gamblang memberikan pertanyaan satir dalam dialog tersebut yang menyindir nama Jokowi.
"Terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Tidak fair kalo kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja," lanjut Ahok dalam kesempatan dialognya tersebut.
Pernyataan Ahok ini pun menjadi viral di media sosial. Tak hanya itu, dalam kesempatan lain, Ahok pun menyebut ada pihak yang juga mengangkatnya sebagai Komut Pertamina setelah berhasil menjebloskannya ke penjara sebagai narapidana (napi) kasus penistaan agama di tahun 2016 silam.
Lalu, siapa sosok itu sebenarnya? Simak inilah selengkapnya.
Baca Juga: Adu Rekam Jejak Ahok vs Jokowi: Salah Satunya Disebut Tak Bisa Kerja
Blak-blakan soal pihak yang jadikannya napi
Dalam sebuah kesempatan dialog berjudul "Eropa Bersatu : Festival Tiga Jari" yang digelar secara daring antara para diaspora di Jerman dan Indonesia, Ahok pun mendapat kesempatan untuk berbicara dalam forum tersebut.
Ahok pun awalnya menyebut bahwa dirinya sengaja mundur dari Pertamina lantaran ingin sepenuhnya mendukung Ganjar.
"Justru kalau Ganjar akan kalah, saya harus melepaskan jabatan saya untuk fight, untuk kemenangan Ganjar,"ucap Ahok.
Ia pun menyindir pihak lain yang tak berjuang penuh untuk mendukung Ganjar dalam pilpres 2024.
"Jadi jangan gunakan persepsi yang salah. Kalau kamu merasa Ganjar akan kalah, tidak bisa satu putaran (pemilu), kamu harus all out dong keluar, berjuang untuk dia,"lanjut Ahok.
Tak hanya itu, Ahok pun mengaku ada pihak yang disebut sudah keluar dari PDI Perjuangan meneleponnya untuk mengingatkan soal jasa Presiden Jokowi yang sudah menjadikannya Komut Pertamina usai dirinya keluar dari penjara.
"Saya gak usah sebut namanya, sudah keluar dia dari PDIP. Dia telfon saya, 'kamu masih ingat loh, jasanya, napi dijadikan komut' saya jawab 'saya jadi napi ya dijadikan siapa? Dia juga,"jawab Ahok secara gamblang.
Ucapan Ahok tersebut pun menjadi buah bibir di X lantaran ucapan tersebut diduga merujuk ke Presiden Jokowi. Meskipun tak secara gamblang menyebut nama Jokowi, namun banyak pihak yang berasumsi bahwa Ahok merujuk pernyataannya tersebut untuk Jokowi lantaran Jokowi yang menjadikannya Komut Pertamina pasca dirinya bebas dari penjara.
Tak hanya itu, Ahok pun menganalogikan kisah dirinya yang menjadi napi lalu diangkat sebagai Komut dengan Kisah Saul dan Daud yang dikenal oleh banyak umat Kristiani.
Hal ini pun juga ditambahkan Ahok sebagai alasannya memilih mendukung Ganjar dibanding pihak lain yang diduga adalah Prabowo - Gibran.
"Dengan keluarnya saya dari Komut, saya kira ini cukup jelas menunjukkan mengapa saya tidak memilih pihak sana,"tutup Ganjar.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Seret Jokowi, Ahok Ungkap Alasan Dirinya Dipenjara di Kasus Penistaan Agama
-
Jadi Tumbal Politik, Ahok Dipenjara agar Jokowi Menang Pilpres 2019
-
Ahok Blak-blakan Sebut Hanya Megawati yang Belanya, Ganjar Pantas Jadi Presiden!
-
Adu Rekam Jejak Ahok vs Jokowi: Salah Satunya Disebut Tak Bisa Kerja
-
Ahok Sebut Adiknya Pilih Prabowo, Gibran Jadi Faktor?
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024