Suara.com - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan turut menanggapi kabar Rektor Unika Soegijapranata diintimidasi kepolisian, disuruh untuk membuat video mengapresiasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Menurut Anies, tidak zamannya lagi melakukan rekayasa seperti itu.
"Ini eranya udah beda, udah nggak bisa lagi pakai rekayasa seperti itu. Jadi malah menguak," kata Anies di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (7/2/2024).
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan apresiasi kepada Rektor Unika Soegijapranata dan rektor kampus lain yang melawan dan terus menyuarakan aspirasinya.
"Saya hormat kepada mereka-mereka yang memilih tidak gentar untuk mengutarakan pendapatnya, tidak gentar menunjukkan sikapnya. Karena memang hari ini kita membutuhkan orang yang konsisten," ujar Anies.
Lebih lanjut, Anies mengatakan pemerintah tidak boleh lagi menggunakan cara-cara intimidatif seperti menekan rektor kampus untuk membuat rekayasa.
"Sudah tidak bisa lagi kita menggunakan pola-pola lama seperti itu," imbuhnya.
Diintimidasi Polisi
Sebelumnya diberitakan, Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengaku mendapat 'perintah' dari Polda Jawa Tengah untuk membuat pernyataan 'baik-baik' mengenai kinerja Jokowi.
Baca Juga: Senyum Sumringah Jokowi Kumpul Bareng PSI, Kaesang Pangarep: Terima Kasih Dukungannya
Hindarto mengemukakan, pesan tersebut didapat saat ramai sejumlah civitas akademika perguruan tinggi membuat petisi terhadap Presiden Jokowi.
"Ya, di hari Jumat saya dapat WhatsApp dari orang yang ngaku anggota polisi atas intruksi Polda Jateng. Beliau minta saya untuk buat video," kata Ferdinandus kepada Suara.com melalui sambungan telepon, Selasa (6/2).
Mendapat 'perintah Polda', Hindarto memilih tidak menggubrisnya karena memiliki sikap yang berbeda dengan keinginan penguasa tersebut.
Hindarto menegaskan, sikapnya tidak jauh dengan pernyataan civitas akademik UGM, UII, UI dan perguruan tinggi lainnya yang kecewa dengan Presiden Jokowi yang diduga terlibat politik praktis.
Parahnya hingga Senin (5/2/24) kemarin, Hindarto masih dihubungi sampai beberapa kali ditelepon.
Tak hanya itu, ia juga dikirim video testimoni yang telah dibuat koleganya sesama rektor di Semarang, seperti pernyataan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, UIN Walisongo Semarang dan lain-lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024