Suara.com - Istilah pork barrel politics atau politik gentong babi muncul dalam film viral Dirty Vote. Hal ini dinyatakan oleh ahli hukum tata negara Bivitri Susanti saat membahas bantuan sosial atau bansos.
Diketahui bahwa film dokumenter Dirty Vote membahas tentang adanya dugaan kecurangan Pemilu oleh Presiden Joko Widodo.
"Mengapa Bansos dijadikan alat berpolitik? Ada satu konsep dalam ilmu politik yang namanya politik gentong babi atau pork barrel politics," kata Bivitri dalam film yang disutradarai Dandy Laksono tersebut.
Jokowi sendiri disebut melalukan politik gentong babi, apa sih pengertiannya?
Istilah politik gentong babi sendiri muncul di masa perbudakan di Amerika Serikat. Kala itu para budak berebut mengambil daging babi yang diawetkan dalam sebuah gentong.
Hal ini yang kemudian muncul istilah bahwa ada orang yang akan berebut jatah untuk kenyamanan dirinya senidri.
Sementara dalam konteks politik, Bivitri sempat menyebutkan bahwa politik gentong babi adalah cara berpolitik yang menggunakan uang negara untuk kepentingan elektoral.
Misal menggelontorkan dana untuk bantuan hingga pembangunan daerah yang menjadi kantong para pemilihnya.
Hal ini dilakukan untuk mendulang suara melalui pemberian kenyamanan lewat bantuan atau pembangunan dengan penggunaan uang negara.
Dalam hal ini, Bivitri menyoroti gelontoran anggaran Bansos menjelang Pemilu 2024 yang dianggap berlebihan. Bivitri menduga adanya bansos yang besar-besaran jelang untuk mendulang elektoral pasangan calon yang terkait dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Profesor Ilmu Politik dari Australian National University, Ian McAllister menyebutkan bahwa politik tong babi masih dilakukan para politikus untuk dua alasan.
Pertama untuk memenangkan hati para swing voters, yang mungkin bisa terkesan dengan taktik tersebut. Sementara kedua untuk menjaga para pemilihnya terdahulu agar tetap memilih lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024