Suara.com - Upaya Prabowo Subianto untuk merangkul partai politik (parpol) dalam membentuk pemerintahan baru yang akan terbentuk hingga lima tahun ke depan mendapat tanggapan Pengamat politik, Prof R Siti Zuhro.
Peneliti Utama Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) ini bahkan menyebut upaya Prabowo merangkul parpol lain non-pendukungnya, sesuai dengan janji kampanye yang telah disampaikan.
Menurutnya, apabila Prabowo berhasil merangkul parpol lain untuk mendukungnya maka posisi politiknya bakal kuat di pemerintahan. Apalagi dengan partai politik pemenang Pemilu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Setelah berhasil berkomunikasi dengan Partai Nasdem, Prabowo ingin melanjutkan safarinya ke PDI Perjuangan dan PPP," kata Zuhro, Jumat (29/3/2024).
Zuhro mengemukakan Prabowo mesti memperhitungkan posisi dan peran politik PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu 2024.
Ia melanjutkan, dengan merangkul partai pemenang, Prabowo bakal menjalankan model executive heavy.
"Posisi Prabowo akan sangat kuat, model executive heavy yang membuat semua kebijakan presiden baru nanti didukung DPR," katanya.
Lebih jauh, ia mengemukakan bahwa model politik tersebut bakal membuat kebijakan-kebijakan presiden nantinya lancar tanpa ada rintangan-rintangan ketika akan diuji di lembaga legislatif atau DPR.
Sebelumnya, Prabowo Subianto sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo secara terang-terangan mengatakan pihaknya selalu mengajak Partai NasDem secara politik.
Tak hanya itu, sejumlah politisi dari Partai Gerindra, PDI Perjuangan, dan PPP juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan bakal ada pertemuan di antara partai-partai tersebut.
Baca Juga: Analis Sebut Prabowo Butuh PDIP Agar Langkahnya Ringan Sebagai Presiden
Pada masa kampanye, Prabowo Subianto menyampaikan dirinya ingin merangkul semua kekuatan di Indonesia jika memenangi pemilu presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024.
"Kalau yang diberi mandat Prabowo-Gibran, saya akan merangkul semua kekuatan di Indonesia. Tidak akan ada yang saya tinggalkan," katanya saat berkampanye di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023).
Prabowo mengaku bersedia untuk tidak membedakan, baik pendukungnya maupun bukan, ketika terpilih menjadi presiden. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024