Suara.com - Pakar Politik Hendri Satrio menanggapi isu keretakan hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Menurut dia, tanda-tanda renggangnya hubungan Jokowi dan Prabowo memang terlihat, tetapi belum tentu hal itu benar-benar terjadi.
"Terkadang dalam politik, yang kita tidak lihat bukan seperti yang tidak kita lihat Yang tidak kita dengar bukan berarti seperti yang tidak kita dengar," kata pria yang akrab disapa Hensat itu saat dihubungi Suara.com, Senin (15/4/2024).
Lebih lanjut, dia menilai wajar bila ada isu kerenggangan hubungan Jokowi dan Prabowo yang menyebar di tengah masyarakat.
"Jadi, kalau kemudian ada sense, ada aroma bahwa Pak Prabowo dan Pak Jokowi renggang ya wajar-wajar saja. Karena menurut saya, memang kejadian politik itu tidak bisa ditutup-tutupi," ujar Hensat.
Terlebih, tambah dia, Rakyat Indonesia umumnya menggantungkan harapan agar Prabowo bisa menjadi presiden yang independen dan lepas dari bayang-bayang Jokowi.
Sebelumnya, pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai sebagai langkah srategis untuk membuat konsolidasi parlemen.
Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, yang mendukung upaya Prabowo dalam membangun dukungan politik yang lebih luas.
"Langkah Prabowo bertemu dengan Airlangga adalah langkah tepat. Konsolidasi parlemen lebih dibutuhkan oleh Prabowo dengan bertemu ketum parpol," kata Hari Purwanto, dikutip hari Senin (15/4/2024).
Baca Juga: Airlangga Gelar Halal Bihalal Keluarga Besar Partai Golkar, Keluarga Jokowi Turut Hadir
Hari menambahkan, Prabowo tidak lagi membutuhkan dukungan dari Presiden Joko Widodo, yang menurutnya tidak memiliki parpol di parlemen dan hanya mendapat dukungan dari dinasti pemodal.
Ia berpendapat bahwa pertemuan antara Prabowo dan Airlangga tidak hanya simbolik tetapi juga mencerminkan hubungan khusus antara dua pucuk pimpinan parpol yang akan sangat berpengaruh dalam pemerintahan yang akan datang.
"Pertemuan antara PS (Prabowo Subianto) dan AH (Airlangga Hartarto) selain sama-sama pucuk pemimpin parpol tapi memiliki hubungan lebih khusus," jelas Hari.
Menurut Hari, kekuatan parpol di parlemen akan menjadi penentu kebijakan dan langkah-langkah ke depan bagi pemerintahan yang akan dimulai secara sah pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Ia juga menekankan bahwa Jokowi, yang akan segera lengser, adalah bagian dari masa lalu yang hanya berharap belas kasihan dari parpol di koalisi Indonesia Maju.
Komentar ini menunjukkan dinamika politik yang sedang berkembang dan pentingnya membangun aliansi kuat di parlemen untuk mendukung agenda pemerintahan yang efektif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024