Suara.com - Mencuatnya kasus pencabulan yang dilakukan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2022-2027 Hasyim Asy'ari menambah daftar panjang nasib tragis yang dialami lembaga penyelenggara pemilu tersebut sejak reformasi.
Rentetan catatan kelam Ketua KPU dan sejumlah komisioner dari masa ke masa, sejak reformasi, menjadi catatan yang sampai hari ini masih terus terjadi. Rata-rata, Ketua KPU harus mengakhiri masa jabatannya dengan tidak sebagaimana mestinya.
Berikut daftar Ketua KPU yang berakhir tidak sebagaimana mestinya seperti yang dirangkum Suara.com:
Nazaruddin Sjamsuddin (2001–2005)
Prof Dr Nazaruddin Sjamsuddin, MA merupakan mantan KPU yang bertugas untuk periode 2001-2005. Pada masanya, KPU kali pertama melakukan pemilihan presiden secara langsung pada tahun 2004
Meski Pemilu 2004 dinilai berjalan sukses, Nazaruddin Sjamsuddin terseret dalam kasus korupsi. Ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi di KPU. Oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Nazaruddin dituntut hukuman penjara 8,5 tahun dan denda sebesar Rp 450 juta, serta mengganti uang negara sebesar Rp 14,193 miliar.
Pada 14 Desember 2005 Pengadilan Tindak Pidana Korupsi lalu menjatuhinya hukuman penjara selama tujuh tahun pada 14 Desember 2005. Ia juga diharuskan membayar denda sebesar Rp 300 juta dan membayar uang pengganti Rp 5,03 miliar secara tanggung renteng dengan Hamdani Amin, Kepala Biro Keuangan KPU karena dianggap merugikan negara dalam kasus pengadaan asuransi kecelakaan diri yang dibayarkan untuk para pekerja pemilu.
Abdul Hafiz Anshari (2007–2012)
Abdul Hafiz Anshari terpilih secara aklamasi pada tahun 2007. Ia sempat diperiksa penyidik Bareskrim dalam kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi (MK) dengan pengadu pihak MK.
Baca Juga: Ogah Urus Kasus Cabul Hasyim Asy'ari, KPU Lebih Fokus Selesaikan Masalah Ini
Hafiz juga pernah diperiksa dalam kasus surat Sertifikat Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Partai Politik dan Calon Anggota DPR RI untuk Dapil Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Pileg 2009, dengan pelapor caleg dari Partai Hanura, Muhammad Syukur Mandar.
Husni Kamil Manik (2012–2016)
Husni Kamil Manik menjabat Ketua KPU sejak April 2012 hingga wafat pada Juli 2016 akibat infeksi akut. Sebelum menjabat sebagai Ketua KPU pada tahun 2012, ia merupakan seorang yang aktif dalam kepemiluan.
Husni Kamil Manik pernah menjadi pemantau pelaksanaan Pemilu 1999 dari Forum Rektor Seluruh Indonesia yang diikutsertakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam pemantauan Pemilu. Ia dikenal sebagai tokoh pemilu yang berpengalaman dan pernah menjabat komisioner KPU Provinsi Sumatera Barat.
Arief Budiman (2017–2021)
Menjabat sebagai Ketua KPU periode 2017-2021, Arief Budiman dicopot oleh DKPP sebelum menyelesaikan masa jabatannya. Pada Januari 2020, Arief Budiman dipecat karena melanggar kode etik dengan mendampingi Evi Novida Ginting Manik yang mendaftarkan gugatan ke PTUN Jakarta.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024