Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil (RK) menyebut banyak warga Jakarta yang tak terdaftar sebagai penerima bantuan pemerintah. Padahal, sebenarnya mereka sudah memenuhi syarat yang ditentukan.
Ridwan Kamil mengaku sudah menerima banyak komplain terkait warga yang kini tak lagi mendapat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Lansia, dan bantuan sosial lainnya. Mereka pun berharap kepadanya untuk memperbaiki kebijakan itu.
"Komplainnya itu adalah ada yang dapat, ada yang enggak dari program-program pemerintah," ujar RK di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024).
Sebagai solusinya, RK mengaku ingin mensurvei ulang siapa saja penerima bantuan dari pemerintah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bantuan tersalurkan tepat sasaran.
"Survei ulang untuk semua yang akan mendapatkan fasilitas bantuan gratis dari pemerintah provinsi," ucapnya.
"Yang kedua, menyiapkan komplain online secara digital supaya kalau sudah disurvei-nya benar, masih ada yang kelewat-kelewat itu bisa melaporkan ketidakadilannya melalui handling komplain online," lanjutnya.
Di sisi lain, adanya kasus warga dicabut sebagai penerima belakangan terjadi karena adanya pemadanan data dari pemerintah pusat lewat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). RK pun menyebut meski DTKS tak diurus Pemprov maka perlu ada perbaikan.
"Ya kan, itu kan bukan kitab suci ya. Itu bisa dikompromikan. Buat apa kita harus DTKS, harus DTKS? Buktinya DTKS-nya menghasilkan komplain sebanyak itu. Jadi mungkin masalahnya di DTKS-nya, bukan soal harus DTKS-nya," jelasnya.
Ia pun berjanji akan melobi pemerintah pusat untuk menyesuaikan data agar tak ada lagi komplain.
Baca Juga: Beberkan Isi Pertemuan di Lebak Bulus, Rano Karno Tawari Anies Jadi Konsultan
"Saya kira tinggal dilobi ke pemerintah pusat, kalau data DTKS-nya di pemerintah pusat ternyata bolong-bolong, kita sampaikan, kalau tidak diberesin, ini komplain akan muncul setiap tahun dan selamanya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Beberkan Isi Pertemuan di Lebak Bulus, Rano Karno Tawari Anies Jadi Konsultan
-
Jokowi Endorse Ridwan Kamil, Pramono Ogah Ambil Pusing dan Malah Mendoakan: Semoga Sehat Semua
-
Bertemu Satu Jam, Pramono Sebut Pertemuan dengan Anies Berlangsung dari Hati ke Hati
-
Respons Ridwan Kamil Soal Pertemuan Anies dengan Pramono-Rano: Saya Tidak Tahu Artinya Apa
-
Merosotnya Elektabilitas RK-Suswono Dinilai karena KIM Plus Tak Solid: Cuma Golkar yang Mati-matian
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Ngaku Lagi di Luar Pulau Jawa, Ridwan Kamil Tidak Hadir Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Besok
-
Paslon Bupati-Wakil Bupati Bogor nomor 2 Pecah Kongsi, Soal Pencabutan Gugatan Sengketa Pilkada ke MK
-
Miris, Warga Bali 'Dibuang' Adat Karena Beda Pilihan Politik
-
Meski Sudah Diendorse di Kampanye, Pramono Diyakini Tak akan Ikuti Cara Anies Ini Saat Jadi Gubernur
-
Pilkada Jakarta Usai, KPU Beberkan Jadwal Pelantikan Pramono-Rano
-
MK Harus Profesional Tangani Sengketa Pilkada, Jangan Ulangi Sejarah Kelam
-
Revisi UU Jadi Prioritas, TII Ajukan 6 Rekomendasi Kebijakan untuk Penguatan Pengawasan Partisipatif Pemilu
-
Menang Pilkada Papua Tengah, Pendukung MeGe Konvoi Keliling Kota Nabire
-
Pasangan WAGI Tempati Posisi Kedua Pilkada Papua Tengah, Siap Tempuh Jalur Hukum ke MK
-
Sah! KPU Tetapkan Pasangan MeGe Pemenang Pilgub Papua Tengah 2024