Suara.com - Fotografi, rupaya, tak cuma berfungsi sebagai alat dokumentasi visual maupu karya seni. Di mata Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI), Pamungkas, WS, fotografi memiliki nilai penting untuk mengajarkan masyarakat soal masalah sosial.
"Melalui foto warga bisa belajar tentang masalah sosial kemasyarakatan, khususnya di perkotaan dan bersama-sama menemukan solusi masalah yang terjadi," katanya pada pameran bertajuk 'Jogja Berhenti Nyaman' di Pendopo Ndalem Sopingen, Kotagede, Kota Yogyakarta, Rabu (5/3/2014).
Selain itu, fotografi juga merupakan alat untuk refleksi bersama warga. Lewat fotografi, warga memiliki sarana pertemuan ide-ide, ruang berkumpul dan berdiskusi untuk membangun ruang hidup di perkotaan dengan lebih baik.
"Melalui pameran foto di Kotagede itu ada nilai positif, yakni apresiasi warga untuk bersama-sama membangun Yogyakarta," kata dosen fotografi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.
Ia mengatakan foto-foto yang ditampilkan dalam pameran yang berlangsung hingga 8 Maret 2014 itu, memang banyak merekam aneka peristiwa bertema sosial, ekonomi, politik, olahraga, dan sejumlah esai foto yang menafsir ulang Yogyakarta di masa kini.
"Ada satu esai foto tentang bangunan heritage di Kotagede yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Kebetulan teman-teman di Kotagede mengapresiasi pameran kami di Bentara Budaya Yogyakarta pada akhir 2013, kemudian meminta untuk bisa pameran keliling ke Kotagede," katanya.
Menurut dia, lokasi pameran cukup unik, karena memanfaatkan tiga titik lokasi, yakni di Pendopo Ndalem Sopingen dan sekitar Prenggan Kotagede. "Lay out" foto-foto ditata sedemikian rupa tanpa mengurangi fungsi pendapa sebagai tempat terbuka.
"Pameran gotong royong yang didukung sejumlah pihak seperti HS Silver, Narti Silver, Ansor's Silver, Omah Dhuwur Restaurant, Salim Silver, dan seniman Djaduk Ferianto itu, juga sebagai upaya bersama mempromosikan Kotagede yang kini terus berbenah," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Mengapa Fun Run Kini Jadi Senjata Ampuh Tanamkan Empati pada Generasi Muda?
-
ANTARA Ajak Mahasiswa Belajar Memotret dengan Hati Lewat Workshop Fotografi Jurnalistik di UGM
-
Ketika Komunitas Sekolah Marjinal Jadi Rumah Kedua Anak Marjinal Yogyakarta
-
Diecast Jadi Karya Seni? Intip Rahasia Kreator Indonesia di IDE 2025!
-
Silang.id: Komunitas yang Menghapus Batas Komunikasi antara Tuli dan Dengar
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Panduan Memilih Sepatu Terbaik di Wedding Season: Tampil Stylish Tanpa Mengorbankan Kenyamanan
-
Kulitmu Punya Cerita: Intip Pameran Seni 'Museum of Speaking Skin' yang Bikin Terpukau
-
5 Sepatu Lokal Mirip New Balance 574, Harga Cocok untuk Budget Terbatas
-
7 Moisturizer untuk Usia 40 Tahun ke Atas di Indomaret, Best Anti Aging!
-
Warna Lipstik Apa yang Cocok untuk Usia 60 Tahun? Ini 5 Produk Terbaik agar Tampak Muda
-
5 Pilihan Sunscreen untuk Tangan, Bantu Atasi Kulit Kering dan Keriput
-
7 Sunscreen Terbaik di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas
-
6 Pilihan Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Pria Usia 40 Tahun ke Atas
-
3 Shio Dapat Keberuntungan Melimpah 17-23 November 2025, Cek Hari Baikmu Mulai Besok!
-
5 Parfum Alternatif YSL Libre yang Lebih Murah dan Wanginya Mewah