Suara.com - Human Papillomavirus (HPV) nama ini makin sering disebut, ketika seks bebas makin menggejala. Tapi banyak orang yang belum tahu apa itu HPV. HPV adalah sejenis virus yang mengakibatkan gangguan kulit. Dan sekitar 30 di antaranya menyebabkan semacam kutil di alat genital. Kutil di alat genital dan kulit adalah akibat yang relatif ringan, dalam tahap lanjut HPV dapat menyebabkan kanker cerviks, displasia vaginal dan leher rahim pada perempuan, dan kanker anus dan penis pada laki-laki.
HPV biasanya tertular lewat hubungan seks, baik oral seks sekalipun. Tak hanya itu mengenakan pakaian maupun handuk seseorang yang terjangkit HPV juga bisa membuat orang lain tertular.
Lalu bagaimana mengetahui seseorang telah terjangkit HPV. Mereka yang terinfeksi HPV biasanya akan timbul kutil berbentuk kembang kol dan merasakan gatal-gatal pada alat genitalnya. Pada perempuan kutil itu bisa tumbuh di leher rahim, vagina maupun vulva. Selain itu HPV juga bisa memicu pendarahan. Sedangkan pada kaum Adam, HPV bisa memicu timbulnya kutil di pangkal paha, ujung penis dan skrotum.
Anda bisa mencegah penularan HPV dengan tidak berganti-ganti pasangan. Rajin mencuci tangan dengan desinfektan juga efektif mencegah penularan HPV. Pasalnya HPV bisa berpindah dari tangan ke alat genital Anda. Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks juga menghindarkan Anda dari penularan HPV.
Pada beberapa orang, tubuh akan secara otomatis menghasilkan zat untuk 'melawan' HPV. Sehingga infeksi yang lebih berat bisa dihindarkan. Tapi mereka yang kekebalan tubuhnya lemah, infeksi ini akan berlanjut bahkan berkembang menjadi kanker. HPV bertanggung jawab atas semua jenis kasus kanker leher rahim.
Menurut penelitian, sekitar 70 persen kasus kanker mulut rahim dipicu virus HPV-16 dan HPV-18 tahap lanjut. Dan HPV ternyata juga bisa menyebabkan kanker mulut.
Tumbuhnya kutil di alat genital, bisa dieliminasi dengan berbagai cara. Salah satunya adalah menjalani pengobatan seperti yang dijalani seorang penderita HIV. Saat ini juga tersedia tisu dan krim yang bisa membunuh HPV. Alternatif lainnya adalah penggunaan sinar laser atau pembedahan, yang biasa diterapkan untuk mengatasi displasia cervical. Sedangkan jika sudah mulai berkembang menjadi kanker, dilakukan kemoterapi atau penyinaran. (Sumber: easygoodhealth.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
Terkini
-
6 Bedak Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Samarkan Tanda Penuaan
-
5 Eye Cream untuk Mengurangi Mata Panda Akibat Begadang, Mulai Rp19 Ribuan
-
Revolusi AI di Dunia Wisata: Bukan Lagi Mesin Pencari, Tapi Jadi Asisten Pribadi
-
10 Bahan Sederhana yang Ampuh Usir Semut dari Dalam Rumah
-
4 Sunscreen Korea untuk Mencerahkan Wajah Kusam, Bisa Samarkan Flek Hitam
-
Arti lagu APT Rose BLACKPINK dan Bruno Mars, Berhasil Borong 3 Nominasi Grammy Awards 2026
-
Heboh Gus Elham Cium Anak Kecil, Ini Hukum Mencium Anak yang Bukan Muhrim Menurut Islam
-
7 Body Mist dengan Wangi Paling Tahan Lama untuk Anak Sekolah, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
5 Moisturizer Terbaik untuk Kulit Kering dan Mencerahkan, Bye Wajah Kusam!
-
7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum