Suara.com - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengatakan masakan rendang yang telah dinobatkan sebagai makanan terlezat menurut jajak pendapat CNN tidak bisa dipatenkan, meski ada keinginan sejumlah pihak mematenkannya.
"Makanan itu tidak bisa dipatenkan seperti juga warisan budaya lain Bahasa Indonesia," kata Dino di acara jumpa pers Luvinary Indonesia Adventure di salah satu hotel di Jalan Thamrin, Jakarta, Rabu (4/6/2014).
Di acara yang berkaitan dengan kuliner Indonesia itu, Dino mengatakan makanan merupakan warisan yang perlu dilindungi tetapi tidak perlu sampai dipatenkan.
"Jangan pernah merasa takut jika ilmu memasak makanan Indonesia seperti rendang akan dicuri negara lain. Saya pikir upaya ingin mematenkan itu merupakan sebuah bentuk nasionalisme dan itu baik. Tapi kalau terkait makanan itu menurut saya bentuk nasionalisme tidak ditempatkan pada posisi yang pas," katanya.
Dia justru menyarankan masyarakat untuk terus mempopulerkan kuliner Indonesia sehingga lebih dikenal dunia, tanpa harus mematenkannya. Langkah ini, menurutnya, juga sebagai wujud kebanggaan pada kuliner Nusantara.
"Ada dua tipe manusia dalam hal ini, yaitu inlander dan enterpreneur. Bagi yang menjadi inlander kita akan merasa dijajah dunia, sementara bagi individu berjiwa enterpreneur akan mencoba menaklukkan dunia. Jika kita bisa berjiwa enterpreneur maka makanan seperti rendang bisa menjadi kelas dunia," kata dia.
Dino menambahkan, banyak makanan dari negara lain yang banyak ditemui di Indonesia dan tidak dipatenkan. "Banyak kok makanan Cina di sini berikut restorannya. Mereka yang membuka restoran dengan menu kuliner Cina juga tidak perlu mendapatkan ijin menggunakan hak paten dari negara asalnya," katanya.
Senada dengan Dino, Kepala Kanwil Hukum dan HAM Sumatera Barat Sudirman D Hury mengatakan rendang tidak mungkin dipatenkan karena sudah menjadi domain atau milik umum. "Siapa saja bisa membuat rendang tersebut dan bisa mengakui itu adalah miliknya. Upaya mematenkan rendang tidak bisa dilakukan atau didaftarkan atas HAKI," katanya.
Sementara itu, Kepala Desk Diaspora Indonesia Kementerian Luar Negeri Wahid Supriyadi mengatakan makanan asli Indonesia masih kalah populer dibanding makanan Asia lainnya seperti dari Thailand dan Jepang. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Terpopuler: Ranking Kampus Gibran di Dunia Terungkap, Pemilik Akun Bjorka Dibekuk Polisi
-
Siap-Siap, Festival Gaya Hidup Terbesar Jakarta Bakal Hadir: Ada 700+ Tenant dan Bintang K-Pop!
-
Terpesona Talenta Generasi Muda, Addie MS Gaet Cicit WR Supratman Dalam Konser Simfoni
-
Tren Baru Asuransi: Program Loyalitas Jadi Daya Tarik, Tawarkan Medical Check-up Gratis
-
Rahasia Cari Tiket Pesawat Murah: Trik Jitu Menggunakan Google Flights
-
6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
-
10 Produk Makeup Musim Semi 2025 yang Akan Mengubah Riasan Anda
-
5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi: Pengalaman Budaya Internasional yang Mengubah Hidup
-
Situs dan Data yang Diretas Hacker Bjorka: Alamat Pejabat hingga KPU Jadi Korban
-
Hacker "Bjorka" Asal Mana? Diduga Sudah Ditangkap Polisi, Sempat Dikira Orang Polandia