Suara.com - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, pasangan menikah cenderung memiliki sifat yang sama. Diperkirakan ini karena mereka memiliki gen yang sama. Dan orang-orang yang secara genetik serupa memiliki lebih banyak kesempatan untuk bertemu dan menikah.
"Ibarat pepatah, burung berbulu sama terbang bersama," kata Benjamin Domingue, dari University of Colorado-Boulder Institute of Behavioral science yang memimpin penelitian itu.
Domingue dan rekan-rekannya meneliti genetika dari 825 pasangan yang menikah untuk membandingkan 1,7 juta titik potensi kemiripan genetik.
Hasil penelitian itu dirilis pertengahan Mei lalu di jurnal Prosiding National Academy of Sciences, dan menemukan bahwa pasangan yang menikah berbagi sejumlah besar kesamaan genetik.
"Gen mendorong begitu banyak hal yang dapat mencipta peluang dan hasil yang menentukan dengan siapa seseorang akan menikah," kata Domingue.
Menurutnya, kesamaan genetik turut menentukan dengan siapa seseorang akan bertemu. "Orang-orang dengan gen lebih mirip akhirnya menemukan pasangan dengan pendidikan yang sama, yang menempatkan mereka dalam situasi sosial yang sama," jelasnya.
Orang juga cenderung menikahi mereka yang berasal dari ras, etnis dan bahkan ukuran tubuh yang setipe. "Bahkan gen-gen juga dapat membentuk perbedaan biologis yang lebih halus yang menarik orang untuk bersama-sama bahkan dengan cara yang belum mereka pahami," tambah Domingue.
Ia mencontohkan, gen dapat menentukan apakah calon pasangan potensial berbagi tinggi atau berat badan, latar belakang etnis, agama atau tingkat pendidikan.
Namun kesamaan yang ditemukan di antara pasangan yang sudah menikah tidak sedalam antara saudara kandung. Saudara kandung rata-rata memiliki sekitar setengah gen mereka, dengan variasi antara 40 persen sampai 60 persen.
"Sedangkan kami melihat rentang kesamaan antara pasangan yang sudah menikah jauh lebih kecil, meski ada kesamaan gen pada pasangan itu," ujarnya.
Menurut Domingue, kemungkinan kesamaan genetik berdampak pada kesamaan pendidikan mencapai 30 persen.
Namun hipotesa ini diragukan. "Karena keadaan hidup ini memainkan peran besar dalam menentukan mitra seumur hidup, mungkin menyesatkan untuk mengatakan orang memilih pasangan berdasarkan kemiripan genetik, kata Neil Risch, direktur Center for Human Genetics di Universitas California.
Menurut Risch, dalam populasi yang etnis dan geografisnya sangat terstruktur seperti Chicago misalnya, sangat mungkin terjadi pernikahan antara mereka yang datang dari satu daerah yang sama. Ini akan menyebabkan korelasi yang signifikan untuk faktor genetik membedakan kelompok-kelompok etnis. "Tetapi tidak ada hubungannya dengan ciri-ciri atau karakteristik yang mendasari pemilihan pasangan. Ini mungkin hanya lebih merupakan masalah geografi lokal," katanya. (easygoodhealth.com)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Bedak Apa yang Bisa Samarkan Flek Hitam? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Bagus dan Murah
-
Terpopuler: Amanda Manopo Jajan Habiskan Rp125 Juta di Ojol, Manfaat LED Face Mask Ashanty
-
5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
-
Ketika Warung Pecel Lele Bertemu Streetwear: Cara Jakarta Merayakan Budayanya Sendiri
-
Sensasi Ngopi Ekstrem di Gelas -86 Derajat: Pahit, Creamy, dan Lembut dalam Satu Tegukan
-
Kalender Jawa 29 Oktober 2025: Weton Rabu Wage, di Antara Sial dan Berkah Menurut Primbon
-
Kelezatan Kuliner Jawa Timur, Ini 5 Hidangan Terbaik yang Tak Boleh Terlewatkan
-
Ashanty Pakai LED Face Mask di Rutinitas Skincare Pagi, Apa Manfaatnya?
-
Fakta-fakta Pakaian Bekas Impor: Dari Mana Asal Negara Baju Thrifting?
-
7 Rekomendasi Day Cream dengan SPF: Melembapkan dan Lindungi Kulit dari Munculnya Flek Hitam