Suara.com - Beberapa waktu lalu, para ilmuwan telah mempelajari perbedaan antara kualitas kesehatan orang yang menikah dengan kualitas kesehatan para lajang.
Dan, beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang-orang yang menikah memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik daripada mereka yang tidak menikah.
Gagasan itu didukung oleh sebuah laporan terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), yang menyebutkan bahwa lelaki yang menikah lebih peduli untuk memeriksakan kesehatannya ke dokter dalam 12 bulan terakhir ketimbang lelaki yang memilih hidup bersama pasangannya (kumpul kebo) dan lelaki lajang.
Banyak hal yang bisa menjelaskan fenomena ini. Seperti dilansir dari Medical Daily, pasangan yang memilih menikah, menurut para peneliti, lebih peduli untuk saling mengingatkan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
Tak hanya itu, istri juga akan cenderung lebih cerewet untuk mengingatkan suaminya memperhatikan hal-hal kecil yang berhubungan dengan masalah kesehatan.
Dalam laporan CDC, peneliti menemukan bahwa lelaki yang menikah lebih mungkin memiliki asuransi kesehatan sehingga mereka lebih peduli untuk mencari perawatan kesehatan ketimbang lelaki lajang atau lelaki yang memilih 'hidup bersama.'
"Ketika lelaki memiliki sarana untuk mengakses layanan kesehatan, pasangan (istri) mungkin memainkan peran dalam penggunaan perawatan kesehatan dengan langsung mendorong suaminya untuk peduli dengan kesehatannya. Karena kesehatan suami sangat penting dimana mereka adalah kepala keluarga yang mempunyai tanggungjawab ekonomi dan sosial untuk keluarganya," jelas para penulis.
Berbeda dengan pasangan 'kumpul kebo' yang menurut studi tidak berperan mempromosikan kesehatan yang sama seperti pasangan yang menikah.
Bahkan, para peneliti menemukan bahwa baik orang yang hidup bersama dan orang yang belum menikah (lajang), benar-benar mengalami hasil yang berlawanan. Mereka kurang mungkin untuk menjaga kesehatannya dan tidak rutin pula melakukan medical check up.
Kesimpulan ini didapat para peneliti dengan menggunakan data dari National Health Interview Survey (NHIS) tahun 2011-2012, dimana kondisi kesehatan lelaki yang diamati berusia 18-64 tahun. Kemudian para peneliti membandingkan kualitas kesehatan lelaki yang menikah dengan lelaki yang 'hidup bersama' dan lelaki lajang.
Saat dianjurkan menjalani tindakan klinis untuk pencegahan, seperti pemeriksaan tekanan darah atau pemeriksaan diabetes tipe 2, lelaki yang menikah lebih mungkin untuk menindaklanjuti anjuran tersebut ketimbang lelaki yang 'hidup bersama' dengan pasangannya.
Berita Terkait
-
Lebih dari Sekadar Cocok, Ini Ciri-ciri Pasangan yang Sefrekuensi
-
Kaleidoskop 2025: 20 Artis Lamaran di Tahun Ini, Sebagian Telah Resmi Menikah
-
8 Alasan Ilmiah Seseorang Berselingkuh Menurut Psikologi: Kerap Diabaikan?
-
Tinggal Dekat Kota, Tetap Dekat dengan Alam: Pilihan Ideal bagi Pasangan Muda
-
CERPEN: Lelaki yang Mencintai Tidur
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan