Suara.com - Ketika membahas masalah kencan, ada sederet aturan yang harus dipenuhi hingga sasaran yang dituju benar-benar telah masuk perangkap. Aturan ini tampaknya menawarkan resep jitu untuk menemukan komitmen dan pasangan hubungan romantis yang sejati.
Tapi dari pengalaman, banyak orang berharap jika 'memainkan game' dengan benar maka mereka akan mendapatkan pujaan hatinya sebagai hadiah. Jadi aturan-aturan itu kadang tak selalu membuahkan sebuah hubungan yang didasarkan pada cinta sejati.
Dan mengikuti aturan palsu ketika berkencan selalu dihadapkan pada dua konsekuensi, yakni memainkan taktik tarik ulur di mana salah satu pihak cenderung merasa ditipu. Konsekuensi lainnya adalah salah satu pihak terus beroperasi di belakang layar sehingga hubungan berakhir dalam sebuah kondisi terkunci oleh salah satu pihak.
Ada enam aturan berkencan, yang layak dipertimbangkan kembali karena dinilai sudah usang yang akan kita bahas dalam tulisan bersambung. Kita mulai dari yang pertama yakni "Jangan memberikan susu secara gratis."
Kita sering mendengar petuah untuk menunggu selama waktu tertentu untuk bermesraan dengan pasangan baru. Masalahnya, adalah hubungan merupakan sebuah bentuk keintiman emosional yang tidak bisa dirumuskan dengan penandaan waktu tertentu. Dengan kata lain tak ada ukuran waktu yang mutlak untuk menentukan terbangunnya pengalaman seksual baik pada pria dan wanita.
Banyak orang berpendapat, agar seks menjadi menyenangkan dan aman, perlu adanya kepercayaan dan keintiman emosional.
Bagi beberapa orang, hal itu bisa terbangun dalam waktu singkat. Tapi bagi beberapa orang lainnya itu bisa memakan waktu lebih lama. Jadi bisa dikatakan, waktu yang dibutuhkan untuk membangun kedekatan emosional adalah unik untuk setiap individu.
Jadi ketimbang mengikuti aturan kaku tentang hal ini, lebih baik Anda memperhatikan apa yang Anda rasakan atas kehadirannya. Apakah dia tertarik untuk mengetahui Anda pada lebih jauh? Apakah dia bertanya tentang Anda dan mendengarkan pendapat Anda? Dapatkah Anda berbicara secara terbuka dengannya? Atau malah berdekatan dengannya justru menyebabkan kecemasan dan kecanggungan yang luar biasa ?
Kesimpulannya, lebih baik ikuti intuisi Anda ketimbang 'beroperasi' di bawah tiga tenggat waktu yang dipatokkan (Huffington Post)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Tiket MotoGP Mandalika Hampir Ludes! Apa yang Bikin Event Ini Jadi Magnet Wisata Dunia?
-
Ahmad Sahroni Titip Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia, Ferry Irwandi Balas Menohok
-
Urutan Skincare yang Benar, Moisturizer Dulu atau Sunscreen Dulu?
-
5 Rekomendasi Toko Batik Murah di Jogja: Pilihan Beragam, Harga Terjangkau
-
Terpopuler: Pidato Kahiyang Ayu Disorot, Ayah Ojak Pamer Emas Segambreng
-
Moisturizer Glowsophy untuk Umur Berapa? Ini 2 Rekomendasinya Agar Kulit Glowing Sejak Remaja
-
Siapa Hera Lubis yang Laporkan Ferry Irwandi ke Polisi? Ini Profilnya
-
Hari My Girl 1 Oktober Apa Itu? Asal Usulnya dan Perbedaan dengan National Girlfriend Day
-
Opsi RS Bayi Tabung di Malaysia dan Prakiraan Biayanya
-
Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?