Suara.com - Orang menyebut makam yang terletak tak jauh dari Pantai Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat itu dengan Makam Loang Baloq. Dalam bahasa Sasak, Loang Baloq berarti pohon beringin yang berlubang. Pohon beringin tersebut, dipercaya sudah berumur ratusan tahun. Batangnya tinggi menjulang, dan jalinan akarnya membuatnya terlihat begitu kokoh.
Menurut Syamsuddin, sang juru kunci makam, nama Loang Baloq diambil, karena tepat di bawah pohon beringin itu dimakamkan tiga jasad tokoh masyarakat yang disegani. Hingga sampai sekarang makam itu sangat dikeramatkan.
Makam keramik putih yang di lubang persis di bagian bawah pohon beringin adalah makam Maulana Syech Gaus Abdurrazak. Satu lainnya, adalah makam Anak Yatim yang terletak di lubang sisi lain. Sedangkan dan makam yang terletak di bagian luar, di samping pohon beringin, adalah makam Datuk Laut.
Makam Maulana Syech Gaus Abdurrazak, yang paling banyak menjadi tujuan para peziarah. Lubang di tengahnya tak pernah bebas dari taburan bunga.
Para peziarah yang datang, tak hanya dari dalam Pulau Lombok, tapi juga dari luar Pulau Lombok, seperti Jawa, Sumatera hingga Sulawesi. Saat lebaran tiba, biasanya peziarah datang lebih banyak dari biasanya.
Selain berdoa, para peziaran juga 'memburu' air yang suci yang tersedia di makam itu. Air ini tak hanya diminum tetapi juga untuk mencuci muka,
Para peziarah, terutama yang datang dengan pasangannya juga memiliki unik, yakni mengikat akar pohon beringin memakai tali plastik. Ritual mengikatkan tali plastik ke akar pohon tempat para wali dimakamkan ini, dipercaya akan membuat hubungan antara pasangan akan langgeng hingga akhir hayat.
"Mitosnya tali plastik yang diikat itu berisi sebuah permohonan atau permintaan parapeziarah, sehingga mereka berharap penghuni makam akan mengabulkan permintaannya," jelas Syamsuddin.
Padahal mengikat akar beringin, bisa merusak pohon tersebut. Namun, masih banyak peziarah yang tak mengindahkan hal ini.
Makam Loang Baloq sebenarnya adalah taman pemakaman umum yang sudah dijadikan tempat wisata oleh Dinas Parawisata Kota Mataram, Lombok, NTB. Itu sebabnya, pengunjung yang datang tidak hanya para peziarah yang ingin mengunjungi makam para Wali tersohor ini, sebagian peziarah juga mengunjungi makam keluarganya.
Jika Anda ingin mengunjungi tempat ini, Anda tak perlu mengeluarkan uang, karena masuk ke tempat wisata religi ini gratis.
Selain untuk berdoa dan berziarah, banyak pula yang memanfaatkan tempat ini untuk bersantai bersama keluarga dan menikmati teduhnya pemakaman ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
5 Rekomendasi Lipstik Rp10 Ribuan yang Pigmented dan Tahan Lama, Cocok Buat Aktivitas Seharian
-
4 Sepatu Lari Lokal Plat Carbon Setara Nike Alphafly dan Adidas Adizero, Cuma Rp500 Ribuan
-
5 Rekomendasi Krim Kolagen di Indomaret untuk Atasi Kerutan Usia 50 Tahun
-
3 Rekomendasi Sunblock untuk Lari Biar Kulit Tidak Gosong, Tahan Air dan Keringat
-
5 Rekomendasi Sabun Batangan yang Bisa Mencerahkan Kulit, Nomer 2 Dipakai Amanda Manopo!
-
5 Shio Paling Beruntung dalam Percintaan Besok 26 November 2025: Asmara Jelas, Anti Patah Hati
-
Berapa Usia Insanul Fahmi? Ternyata Jauh Lebih Muda dari Inara Rusli
-
Prediksi Karier Terbaik Sesuai Tanggal Lahir, Cek Apakah Pekerjaanmu Sudah Tepat!
-
3 Rekomendasi Sunscreen Australia yang Cocok Dipakai Orang Indonesia di Usia 40 Tahun
-
Bedanya Pasal Perzinahan yang Menyeret Inara Rusli vs Pasal Kumpul Kebo