Suara.com - Para ibu, tahukah Anda kadang anak-anak yang mengalami ketakutan pada kematian. Thanatophobia, atau takut mati, biasa terjadi pada anak usia 4-8 tahun. Tetapi dokter mengatakan anak-anak tidak akan didiagnosis menderita thanatophobia, kecuali jika ketakutan akan kematian itu mempengaruhi mereka selama enam bulan.
Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda kecemasan yang luar biasa pada kematian, segera lakukan intervensi ketika ketakutan ini masih di tahap awal. Jika hingga enam bulan atau lebih kekhawatiran itu belum juga hilang, Anda disarankan untuk mencari rujukan ke psikolog anak.
Lalu bagaimana menanganinya? Salah satunya adalah dengan menggunakan diagram. Dalam sebuah penelitian terhadap 90 anak usia 4-8 di Universitas Queensland, Australia, Virginia Slaughter dan Maya Griffiths menunjukkan bahwa membahas kematian dan penyakit secara dari sisi biologis akan lebih membantu menghilangkan ketakutan itu, ketimbang menggunakan hal-hal yang bersifat abstrak atau spiritual.
"Cara terbaik adalah dengan memposisikan kematian dalam konteks siklus hidup secara keseluruhan, yakni kelahiran, pertumbuhan, semakin tua, meninggal," kata Slaughter sambil menambahkan ini realitas yang akan dilami semua makhluk hidup, bukan sesuatu yang harus ditakutkan. Ia mengingatkan ketika orang tua menghindari topik itu, justru bisa memicu kesalahpahaman.
Gerry Koocher, seorang psikolog anak New England, menimpali ketika seorang anak bertanya tentang apa yang membuat mati seekor hewan peliharaan, jawaban seperti "pergi ke surga" bisa lebih membingungkan daripada jawaban sederhana seperti "Dia menjadi sangat, sangat sakit dan kami tak bisa membuatnya lebih baik".
Dan ketika anak-anak mencemaskan kapan kematian akan terjadi, Darlene Wierski-Devoe, pelatih kehidupan yang banyak meneliti kecemasan pad aanak dan menulis buku "Just Like You" menyarankan untuk segera mengalihkan pembicarana ke hal-hal yang bersifat kekinian. "Shift pembicaraan ke masa sekarang, dan fokus pada hal-hal yang yang fantastis," ujarnya. (telegraph.co.uk)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
5 Sunscreen Musim Hujan untuk Main ke Pantai Anti Lengket, Perlindungan Kulit Terbaik
-
5 Cara Layering Parfum untuk Pemula, Ciptakan Wangi Unikmu Sendiri!
-
Cara Mengatasi Kulit Belang akibat Jalan-jalan Seharian saat Liburan, Bisa Pakai Bahan Alami
-
6 Sepatu Nike yang sedang Promo di Zalora, Harga Jadi Mulai Rp200 Ribuan
-
Seberapa Kaya V BTS? Masuk Daftar 100 Pemegang Saham Muda Terkaya di Korea
-
30 Daftar Event Lari di Indonesia 2026, Wajib Masuk Kalender Pelari
-
9 Promo Makanan Spesial Malam Tahun Baru di Mall, Diskon dan Paket Hemat Buat Keluarga
-
5 Sepatu Running Lokal Murah untuk Orang Overweight, Ada Rekomendasi Dokter Tirta
-
6 Pilihan Parfum SAFF & Co yang Diskon di Zalora, Cocok untuk Sehari-hari
-
6 Merek Vitamin untuk Pelari Agar Tidak Cepat Lelah, Harga Mulai Rp8 Ribuan