Suara.com - Hampir setiap orang yang mengenal hubungan seks, baik yang benar-benar sudah pernah melakukannya maupun tidak, diyakini memiliki fantasi. Para ahli seksologi pun sudah paham, ada beragam bentuk maupun tingkatan fantasi itu sendiri. Namun, satu pertanyaan kemudian muncul: apakah fantasi seseorang itu masih tergolong normal atau tidak? Lalu, bagaimana membedakannya?
Sebuah studi terbaru mencoba melakukan penelaahan mengenai pertanyaan-pertanyaan itu. Hasilnya, penelitian yang dilakukan di Kanada dan telah dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine ini mengklaim sudah memiliki beberapa kesimpulan. Salah satunya adalah bahwa lelaki membayangkan seks bersama dua perempuan sekaligus itu tergolong "normal". Sebaliknya untuk perempuan, seks ala 50 Shades of Grey-lah yang tergolong masih "normal".
Studi ini dilakukan oleh sekelompok peneliti di Institut Universitaire en Sante Mentale de Montreal, serta Institut Philippe-Pinel de Montreal. Kedua lembaga ini diketahui terafiliasi dengan University of Montreal, Kanada.
Dalam studi ini, sebanyak lebih dari 1.500 orang dewasa (dengan jumlah yang dibagi sama antara lelaki dan perempuan) asal Quebec, disuruh mengisi deretan kuesioner tentang fantasi seks mereka. Selain kuesioner, mereka juga diminta menjelaskan fantasi favoritnya masing-masing secara detail.
"Hasilnya lebih dari sekadar menarik," ungkap Profesor Christian Joyal, penulis utama dalam penelitian tersebut.
Disebutkan, salah satu yang mengejutkan para peneliti adalah bahwa keberadaan fantasi seks ternyata beragam di tengah kelompok itu secara umum. Artinya, ada beberapa yang secara statistik bisa disebut langka, tidak biasa, atau tipikal.
"Namun yang tidak mengejutkan, studi ini mengonfirmasi bahwa lelaki memiliki lebih banyak fantasi dan menggambarkannya secara lebih jelas ketimbang perempuan," tutur Joyal.
Berbicara mengenai kerangka teori dalam studinya, Joyal menjelaskan bahwa yang perlu diperjelas di sini adalah soal perbedaan antara fantasi seks yang masih normal dan yang disebut tidak normal.
"Secara klinis, kami tahu apa itu fantasi seks patologis. Fantasi ini melibatkan pasangan yang tak saling kenal, melibatkan unsur rasa sakit, atau dianggap benar-benar dibutuhkan dalam memperoleh kepuasan," jelasnya.
"Tapi di luar itu, apa sebenarnya fantasi yang abnormal atau atipikal itu?" tanya Joyal.
"Tujuan utama kami adalah menemukan norma (batasan) dalam fantasi seksual, sebuah langkah mendasar dalam merumuskan apa itu patologi," sambungnya.
"Dan sebagaimana dugaan kami, ada jauh lebih banyak fantasi umum (sebenarnya) ketimbang fantasi-fantasi atipikal," tuturnya lagi.
Kembali ke hasil penelitiannya, Joyal menjelaskan adanya perbedaan mendasar lain antara lelaki dan perempuan.
"Satu yang penting, tidak seperti lelaki, perempuan secara umum bisa jelas membedakan antara fantasi dan keinginan (nafsu)," ungkap Joyal.
"Karenanya, banyak perempuan yang mengungkapkan fantasi ekstrem seperti submisi (misalnya hubungan seks dengan didominasi oleh orang asing) mengaku bahwa mereka tak pernah menginginkan fantasi itu jadi kenyataan," paparnya.
"Sementara itu, sebagian besar lelaki mengaku berharap fantasi mereka itu bisa jadi nyata, semisal berhubungan seks dengan lebih dari satu orang," sambungnya pula.
"Salah satu temuan paling menarik lainnya adalah yang berkaitan dengan jumlah signifikan fantasi khas lelaki," ujar Joyal lagi, sembari mengacu pada fantasi lelaki menonton pasangannya berhubungan dengan orang lain, atau juga berhubungan dengan sesama lelaki.
"Teori-teori biologi evolusioner tak bisa menjelaskan fantasi semacam ini, yang di antara lelaki pada dasarnya lebih merupakan nafsu," tandasnya. [Daily Mail]
Berita Terkait
-
Mantan Kapolres Ngada Fajar Widyadharma Hadapi Vonis, DPR Desak Hukuman Maksimal
-
Anya Geraldine Buka Kisah Lama, Nyaris Jadi Korban Pelecehan Seksual saat SMP
-
Koalisi Sipil Desak Menag Minta Maaf Soal Pernyataan Kekerasan Seksual di Ponpes Terlalu Dibesarkan
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
Sebut Aparat Tak Paham, Kontras: Penerapan Undang-Undang TPKS Masih Banyak Banget Catatannya
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Rekomendasi Parfum HMNS Aroma Segar, Bisa 'Rasakan Langsung' Lewat Outletnya!
-
10 Parfum Scarlett Terlaris di Shopee yang Wanginya Tahan Lama, Varian Apa Aja?
-
5 Zodiak Paling Red Flag, Ternyata Bukan Cuma Gemini
-
Tips Ampuh: Menghapus Noda Cat Rambut dari Dinding dengan Mudah
-
Keajaiban Tersembunyi: Menelusuri Pantai-Pantai Eksotis di Gunungkidul
-
Siapa Sarah Mega dan Apa Kasusnya? Videonya Jika Bebas dari Lapas Ramai Disorot
-
7 Loose Powder yang Ampuh Tutupi Flek Hitam, Mulai Rp 50 Ribuan
-
Sosok Ibu Timothy Anugerah, Besar Hati Maafkan Pembully Anaknya Ternyata Seorang Pengajar
-
Ramalan Shio 25 Oktober 2025: Shio Kerbau Jaga Bicara, Shio Anjing Awas Keuangan
-
Bukan Sekadar Olahraga Elite, Golf Jadi Magnet Gaya Hidup Baru