Suara.com - Tak ada yang bisa meramalkan dampak sosial atau psikologis pada kehidupan di abad ke-21. Tekanan publik yang sangat besar dan pengamatan yang terlalu intens dapat melumpuhkan mental.
Banyak orang selalu mempertanyakan dirinya dan memanipulasi kebenaran untuk menyesuaikan diri. Ketika merayakan ulang tahun yang ke-30, merasa seolah baru 20 tahunan! Umur 40 adalah baru 30 dan seterusnya. Biasanya, ini adalah komentar yang dibuat bercanda. Tetapi ternyata mitos krisis paruh baya tidak hanya terjadi pada 'orang tua'.
Jika 40 tahun memang baru 30, maka mungkin di usia 35 tahun beberapa orang mengalami krisis paruh baya prematur. Ini karena era digital bergerak begitu cepat dan krisis paruh baya juga datang lebih cepat.
Lalu bagaimana sebenarnya gejala krisis paruh baya? Periode ini ditandai dengan kerinduan untuk merasakan lagi masa muda atau penyesalan mendalam/ketidakpuasan berkaitan dengan ekonomi, pekerjaan atau status sosial yang dicapai saat ini.
Secara tradisional, krisis paruh baya dapat dipicu oleh banyak faktor seperti meninggalnya orangtua, anak-anak mulai tumbuh dan meninggalkan rumah, atau karir yang stagnan.
Karakteristik utama 'krisis paruh baya' adalah munculnya perasaan negatif yang secara signifikan menyerang Anda. Dan setelah ini, hidup Anda tidak akan pernah pulih dan akan berada di penurunan permanen.
Kondisi ini bisa memicu sejumlah perilaku negatif, seperti penyalahgunaan obat atau minuman keras, pengeluaran yang tidak perlu dan berlebihan, memasuki hubungan pribadi atau sosial dengan orang-orang yang jauh lebih muda. Atau bagi mereka yang sudah berkeluarga bisa melakukan kekarasan seperti memaksa anak-anaknya unggul dalam bidang-bidang tertentu.
Psikolog David Almeida mengatakan tak semua orang mengalami krisis paruh baya.
"Namun demikian, dengan usia pembukaan situs jejaring sosial menjadi sekitar 13, analisis diri dengan cara pandang publik yang penuh tekanan ini membuat beberapa orang lebih cepat dewasa," ujarnya.
Ketika waktu berubah dengan cepat, kadang sulit untuk bertahan. Pengaruh internet telah membuat dunia makin homogen. Orang kini mempertanyakan segala sesuatu lebih lantang dibandingkan sebelumnya. Dan jika mental kita kurang kuat, tidak tertutup kemungkinan krisis paruh baya akan datang lebih cepat. Dan mungkin berlangsung lebih lama! (Huffington Post)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
Bikin Merinding! Pertunjukan "The Echoes of Batavia" Bawa Penonton Kembali ke Jakarta Abad ke-19
-
3 Ramalan Zodiak 9 Oktober 2025, Moon Trine Venus Membawa Perubahan Besar
-
Profil Nadhif Basalamah, Korban Salah Sasaran Netizen Dikira Pacar Baru Azizah Salsha
-
SJM Resorts Memperkenalkan Ragam Pengalaman Wisata Makau di Jakarta
-
Rentetan Kasus Narkoba Ammar Zoni, Kembali Terjerat untuk Keempat Kalinya di Penjara
-
Shin Tae-yong Sekarang Melatih Dimana? Viral Dicari usai Timnas Indonesia Kalah dari Arab
-
Apa Itu Saffron yang Dijual Taqy Malik? Dulu Pernah Dilaporkan ke Polisi gegara Bisnis Ini
-
Owner Bake & Grind Hapus Jejak Digital Usai Viral Dugaan Penipuan Roti Gluten Free
-
5 Pelembap Wajah Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Atasi Keriput Wajah
-
Promo Superindo Hari Ini 9 Oktober 2025: Banjir Diskon Awal & Akhir Pekan!