Suara.com - Perempuan yang mempunyai jabatan atau otoritas lebih mudah untuk mengalami depresi. Namun, hal yang sama justru tidak dialami oleh laki-laki dengan posisi yang sama. Hal itu terungkap dalam studi yang dilakukan American Sociological Association.
Mereka melacak 1.300 laki-laki dan 1.500 perempuan sejak 1993 hingga 2014 untuk studi yang dipublikasikan di Journal of Health and Social Behaviour. Para peneliti menemukan bahwa perempuan mengalami depresi meski mempunyai pendidikan yang tinggi, gaji besar dan juga punya kepuasan dalam pekerjaan dan juga otonomi.
“Depresi itu muncul karena adanya upaya perempuan untuk memerangi peran gender. Karena, perempuan yang mempunyai jabatan atau otoritas diyakini kurang punya kepercayaan diri untuk menjadi pemimpin. Namun, apabila perempuan bisa melakukan itu mereka justru dianggap tidak feminin. Inilah yang memicu terjadinya stres,” kata Tetyana Pudrovska, sosiolog di University of Texas.
Hal yang berbeda justru dialami laki-laki yang mempunyai otoritas.
“Kepemimpinan oleh kaum laki-lai biasanya mudah diterima dan dianggap normal. Ini yang meningkatkan kekuasaan laki-laki dan juga efektivitasya sebagai pemimpun dan mengurangi konflik interpersonal,” ujarnya.
Selain itu, studi tersebut juga mengungkapkan perempuan yang tidak mempunyai kekuasaan atau otoritas di kantor juga lebih mudah depresi dibandingkan karyawan laki-laki.
“Kita harus membahas masalah diskriminasi gender dan juga buruk sangat terhadap pemimpin perempuan untuk mengurangi biaya psikologis dan meningkatkan hadiah bagi perempuan yang bisa meraih posisi tinggi,” tegas Pudrovska. (NYDailynews)
Tag
Berita Terkait
-
Tim Transisi Zohran Mamdani Diisi Semua oleh Perempuan, Kebetulan? Tentu Tidak
-
Perempuan dan Perceraian: Perjuangan Kalahkan Stigma, Bukan untuk Dikasihani
-
Cristina Macina, Pemimpin Perempuan yang Dorong Masa Depan Pangan Berkelanjutan di Indonesia
-
Ilmu Perempuan Tak Berhenti di Dirinya, tapi Hidup di Generasi Setelahnya!
-
Satu dari Tiga Pemimpin Bisnis Global Adalah Perempuan, Tapi Modal Masih Jadi Kendala
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
AI Buka Babak Baru Pariwisata Global: Agentic Tourism Siap Ubah Cara Dunia Bepergian
-
5 Rekomendasi Lipstik Wardah untuk Bibir Gelap: Warna Natural, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
Tapak Suci SMK Skill Village Islamic School Sabet Prestasi di Banten Pencak Silat Competition 2025
-
13 Ide Kostum Hari Pahlawan 2025, Dari Soekarno hingga Gundala Putra Petir
-
5 Pelembap Mengandung Vitamin C Bagi yang Ingin Hempas Flek Hitam, Bikin Wajah Cerah
-
Hari Pahlawan 2025 Apakah Tanggal Merah? Cek Jawaban Resminya di Sini!
-
5 Cushion Mengandung SPF yang Cocok untuk Usia 30-an, Bantu Cegah Penuaan
-
7 Pilihan Eyeshadow Lokal yang Sudah BPOM: Harga Terjangkau dan Aman
-
7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
-
5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam