Suara.com - Banyak orang menganggap susu adalah minuman khusus anak, yang bermanfaat bagi masa pertumbuhan.
Hal ini membuat sebagian orang dewasa dan lanjut usia (lansia) di Indonesia tidak terbiasa mengonsumsi susu. Padahal, susu sebagai sumber protein sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan.
"Rendahnya kesadaran orang dewasa mengonsumsi susu membuat kami, praktisi kesehatan sangat khawatir. Padahal, susu sangat penting, dari kita baru lahir sampai kita meninggal," kata Pakar Nutrisi Emilia Achmadi.
Untuk mensiasatinya, ia menyarankan agar kita dapat mengingat, kapan saja waktu yang tepat untuk mengonsumsi susu.
"Mengonsumsi susu saat sarapan adalah hal yang cukup penting. Biar tidak repot, campurkan susu pada bahan makanan lain. Bisa bikin minuman sehat yang mengenyangkan dengan bahan-bahan seperti, segelas susu 200 cc, pisang, peanut butter, es batu lalu di blender," saran Emilia.
Setelah itu, lanjut dia, konsumsilah susu sebelum tidur. Kalsium dan asam amino yang terkandung dalam susu dapat memberikan efek relaksasi agar kualitas tidur lebih baik. "Jangan lupa sikat gigi setelah itu," tambah dia.
Atau, jika malas, mengonsumsi susu bisa diselipkan dalam gaya hidup sehari-hari.
"Saat ini nongkrong di coffee shop sudah jadi bagian dari gaya hidup. Tidak ada salahnya mengonsumsi susu dengan campuran kopi untuk membiasakan," ujarnya.
Kebutuhan minum susu untuk orang dewasa, kata Emilia hatus dipenuhi dengan jumlah paling tidak dua gelas setiap harinya. Tentunya, ini harus disesuaikan dengan level aktivitas, berat badan dan kesehatan tubuh.
"Kalau sehat, minum dua kali sehari wajib hukumnya. Tapi kalau ada catatan kesehatan, diskusikan pada dokter Anda," ujarnya.
Jika memiliki masalah dengan berat badan, susu rendah lemak dapat menjadi pilihan. Tapi jika tidak, susu full cream lebih dianjurkan.
Untuk susunya sendiri, Emilia lebih menganjurkan untuk mengonsumsi susu segar, karena memiliki kandungan yang lebih berkualitas.
"Jika tidak bisa, boleh turunnya ke susu UHT, kalau tidak ditemukan lagi, baru ke susu bubuk. Saya tidak menganjurkan untuk mengkonsumsi susu kental, karena menurut saya itu bukan susu," tutup dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Sepatu dengan Desain Klasik dan Timeless, Nyaman Maksimal untuk Jalan Kaki
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun