Salah seorang guru di SD Asisi di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan harus menghadapi pemotongan gaji, karena dianggap menyalahi peraturan sekolah setelah memilih menyusui bayinya daripada mengikuti kegiatan retret (penataran) yang digelar sekolah.
"Pemotongan gaji itu merupakan bagian dari surat peringatan pertama (SP-1) oleh Yayasan Pendidikan Santo Fransiskus Asisi," kata Maria Theresia Indra Anita Senin (23/2/2015) sambil menambahkan ia mendapat surat peringatan SP-1 karena sikapnya ini.
Maria mengatakan dirinya mendapatkan surat dan peringatan itu akibat meminta dispensasi menjaga anaknya yang masih menyusui dan mengalami demam.
Guru lulusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma Yogyakarta itu mengaku mengalami ketidakpastian dan kerugian karena keputusan yayasan tersebut. Pihak sekolah, kata dia, menunda kenaikan gaji berkala selama enam bulan yang seharusnya berlaku pada Januari 2016 nanti.
"Situasi bayi saya saat itu berusia 11 bulan dan dalam keadaan kurang baik, kesulitan tidur dan makan. Awalnya sempat mendapat izin untuk tidak ikut retret dan boleh merawat bayi. Kemudian saya diberikan tugas pengganti membantu tata usaha sekolah. Tetapi setelah rapat yayasan Kepala Sekolah SD Asisi Susanty Purba menyampaikan penolakan dan ujung-ujungnya saya diberikan SP-1 olehnya dan disahkan ketua yayasan," kata dia.
Kuasa Hukum Maria, Aluisius Sulistyo, mengatakan SP-1 itu cacat hukum. Salah satu alasannya, aturan yayasan yang diberlakukan kepada Maria merujuk pada tahun 2006. Padahal surat peringatan dibuat pada 2014.
"Hal ini tidak sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan pasal 111 ayat 3 UU No.13 tahun 2003 tentang masa berlakunya peraturan perusahaan dengan paling lama dua tahun wajib diperbaharui setelah selesai masa berlakunya. Aturan SP-1 itu merujuk tata tertib tahun 2006," kata Aluisius.
Selain itu, masih kata Aloy (panggilan Aluisius), terdapat materi SP-1 yang aneh karena tercantum masa berlaku surat 10 Oktober 2014-10 April 2014.
"Masa berlaku itu kemudian direvisi yayasan menjadi 10 Oktober 2014-10 April 2015. Sebuah kesalahan dan kemudian yayasan merevisi surat itu tanpa mengganti nomor surat," katanya.
Aloy mengatakan pihaknya hanya menginginkan pihak sekolah meminta maaf dan mencabut SP-1 tersebut karena merugikan Maria. Sejauh ini, kasus itu baru dibawanya ke Kementerian Ketenagakerjaan.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Santo Fransiskus Asisi Yanti Grahito belum dapat dikonfirmasi lewat telepon dan pesan singkat terkait perihal SP-1 terhadap Maria. Berdasarkan tata tertib yayasan, kegiatan retret itu merupakan kegiatan wajib dua tahunan bagi seluruh guru di yayasan itu. Retret diadakan pada 2-4 Oktober 2014 di Wisma PGI, Ciawi, Bogor. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Hobi Ikan Hias Naik Level, Kini Punya Panggung Kompetisi Nasional
-
Ini 6 Shio yang Diramal Paling Beruntung Besok 24 Desember 2025, Siap-Siap Hoki!
-
7 Brand Sepatu Lokal Size Besar untuk Solusi Kaki Lebar, Ada Nomor 44-45
-
Yura Yunita Ungkap Pengalaman Rambut Rontok: Bukan Soal Potong Rambut, Tapi Perawatan Kulit Kepala
-
Dari Krisis Usia Petani ke Peluang Baru bagi Anak Muda Indonesia
-
Tips Eksfoliasi Aman untuk Kulit Kering agar Skincare Meresap Lebih Maksimal
-
5 Sunscreen Lokal untuk Memperbaiki Skin Barrier, Kulit Lebih Sehat dan Kuat
-
5 Rekomendasi Parfum Artis Pilihan Tasya Farasya, Ada yang Mirip Brand Mewah Senilai Jutaan
-
Evolusi Seni Patung Kontemporer Indonesia di Era Material dan Teknologi Baru
-
5 Skincare Teratu Beauty Khusus Kulit Berjerawat, Cocok untuk Dewasa dan Harga Terjangkau