Jika Anda memiliki motor tua dan ingin memutuskan untuk segera membuang atau menggantinya, sebaiknya pikirkan lagi. Karena motor tua, bisa menjadi sangat berharga dan menarik, apalagi jika sudah berada di tangan para anggota komunitas Honda Doeloe Club (HDC).
Meski usianya sudah terbilang 'uzur', namun saat suara.com mendatangi stand HCD di gelaran event Indonesia Greaser Party 2015, Plaza Barat Senayan, deretan motor tua yang dipajang justru jauh dari kata 'tua'.
Motor-motor tersebut terlihat masih bagus, mengkilat, berwarna-warni dengan segala aksesorisnya yang membuat motor-motor ini semakin menarik.
Berawal dari kecintaan para anggotanya dengan motor Honda tua, HDC pun terbentuk. Namun menurut Agung Rinaldy alias Gembulz, Wakil Ketua HDC, saat awal pembentukannya, HDC masih merupakan singkatan dari kata Honda Doeloe Cilandak.
Kata Cilandak digunakan, karena pada saat itu sebagian besar penggemar sepeda motor Honda tua tersebut tinggal di sekitar daerah Cilandak dan mereka menjadi Pasar Mede, Fatmawati, Jakarta Selatan menjadi tempat berkumpul.
"Dari Pasar Mede, kita pun akhirnya berpindah tempat untuk kumpul-kumpul para anggota HDC ke Jalan H. Nawi Fatmawati Jakarta Selatan," cerita Gembulz.
Seiring berjalannya waktu, penggemar sepeda motor Honda tua yang bergabung di HDC semakin banyak. Bahkan, para penggemar sepeda motor Honda tua tersebut juga bukan hanya berasal dari Cilandak, namun dari berbagai daerah lainnya.
Mengingat jumlah penggemar sepeda motor Honda tua semakin banyak dan datang dari berbagai daerah maka singkatan HDC berubah menjadi Honda Doeloe Club dan secara resmi dibentuk pada tahun 2001.
Setelah memiliki anggota aktif yang kini mencapai 200 orang, kini HDC pun memilih kawasan Bulungan Jakarta Selatan untuk tempat mereka melakukan kopi darat.
"Sekarang kita punya dua domisili. Satu bendera HDC, tapi punya dua tempat ngumpul. Di bulungan sama di Bintaro Sektor 9, tepatnya di depan Pasar Modern Bintaro, Tangerang," tambahnya.
Kegiatan utama para anggota komunitas HDC sendiri ialah berkumpul di setiap seminggu sekali, baik di Bulungan atau Bintaro. Serta dua minggu sekali kumpul keseluruhan, baik mereka yang berdomisili di Bulungan maupun di Bintaro.
Kopi darat ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti berdiskusi tentang perkembangan club, kemajuan motor masing-masing, hingga berbagi informasi mengenai sparepart motor yang memang cukup sulit untuk mendapatkannya.
Selain itu, HDC pun sering mengadakan touring ke berbagai kota di Indonesia, salah satunya adalah titik 0 km Aceh, Sabang. Kegiatan positif pun kerap dilakukan oleh komunitas ini, di mana saat bulan puasa tiba, mereka pun menyempatkan diri untuk melakukan santunan ke yayasan atau anak yatim yang membutuhkan.
Tak sekedar menjalankan hobi, namun HDC dibentuk agar bisa terus melestarikan motor tua, khususnya Honda yang semakin terbuang dan sedikit jumlahnya.
"Kita ingin mengajak teman-teman yang lain, kalau mereka kesulitan mau ngebangun motor tua jenis Honda, kita mungkin bisa bantu. Itu juga tujuan kita ikut event Indonesia Greaser Party 2015 ini," ucap Gembulz lebih lanjut.
Tak hanya itu, HDC juga sering menyebarkan pesan positif ketika berkendara dengan cara yang unik melalui poster-poster yang memiliki kata-kata 'nyeleneh' seperti, "pilih helm apa benjol?" untuk ajakan menggunakan helm.
"Kita di sini mau ngajak semua orang yang datang supaya aman berkendara. Meski kita naik motor tua, kita tetap harus patuh pakai jaket, helm, sepatu, kacamata dan slayer biar aman," imbuhnya.
Untuk bisa bergabung di HDC, syaratnya cukup mudah, yakni harus memiliki sepeda motor Honda tua yang usianya di bawah tahun 1980-an dan bisa mulai ikut bergabung dengan datang ke kedua tempat berkumpulnya HDC.
Meski usianya sudah terbilang 'uzur', namun saat suara.com mendatangi stand HCD di gelaran event Indonesia Greaser Party 2015, Plaza Barat Senayan, deretan motor tua yang dipajang justru jauh dari kata 'tua'.
Motor-motor tersebut terlihat masih bagus, mengkilat, berwarna-warni dengan segala aksesorisnya yang membuat motor-motor ini semakin menarik.
Berawal dari kecintaan para anggotanya dengan motor Honda tua, HDC pun terbentuk. Namun menurut Agung Rinaldy alias Gembulz, Wakil Ketua HDC, saat awal pembentukannya, HDC masih merupakan singkatan dari kata Honda Doeloe Cilandak.
Kata Cilandak digunakan, karena pada saat itu sebagian besar penggemar sepeda motor Honda tua tersebut tinggal di sekitar daerah Cilandak dan mereka menjadi Pasar Mede, Fatmawati, Jakarta Selatan menjadi tempat berkumpul.
"Dari Pasar Mede, kita pun akhirnya berpindah tempat untuk kumpul-kumpul para anggota HDC ke Jalan H. Nawi Fatmawati Jakarta Selatan," cerita Gembulz.
Seiring berjalannya waktu, penggemar sepeda motor Honda tua yang bergabung di HDC semakin banyak. Bahkan, para penggemar sepeda motor Honda tua tersebut juga bukan hanya berasal dari Cilandak, namun dari berbagai daerah lainnya.
Mengingat jumlah penggemar sepeda motor Honda tua semakin banyak dan datang dari berbagai daerah maka singkatan HDC berubah menjadi Honda Doeloe Club dan secara resmi dibentuk pada tahun 2001.
Setelah memiliki anggota aktif yang kini mencapai 200 orang, kini HDC pun memilih kawasan Bulungan Jakarta Selatan untuk tempat mereka melakukan kopi darat.
"Sekarang kita punya dua domisili. Satu bendera HDC, tapi punya dua tempat ngumpul. Di bulungan sama di Bintaro Sektor 9, tepatnya di depan Pasar Modern Bintaro, Tangerang," tambahnya.
Kegiatan utama para anggota komunitas HDC sendiri ialah berkumpul di setiap seminggu sekali, baik di Bulungan atau Bintaro. Serta dua minggu sekali kumpul keseluruhan, baik mereka yang berdomisili di Bulungan maupun di Bintaro.
Kopi darat ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti berdiskusi tentang perkembangan club, kemajuan motor masing-masing, hingga berbagi informasi mengenai sparepart motor yang memang cukup sulit untuk mendapatkannya.
Selain itu, HDC pun sering mengadakan touring ke berbagai kota di Indonesia, salah satunya adalah titik 0 km Aceh, Sabang. Kegiatan positif pun kerap dilakukan oleh komunitas ini, di mana saat bulan puasa tiba, mereka pun menyempatkan diri untuk melakukan santunan ke yayasan atau anak yatim yang membutuhkan.
Tak sekedar menjalankan hobi, namun HDC dibentuk agar bisa terus melestarikan motor tua, khususnya Honda yang semakin terbuang dan sedikit jumlahnya.
"Kita ingin mengajak teman-teman yang lain, kalau mereka kesulitan mau ngebangun motor tua jenis Honda, kita mungkin bisa bantu. Itu juga tujuan kita ikut event Indonesia Greaser Party 2015 ini," ucap Gembulz lebih lanjut.
Tak hanya itu, HDC juga sering menyebarkan pesan positif ketika berkendara dengan cara yang unik melalui poster-poster yang memiliki kata-kata 'nyeleneh' seperti, "pilih helm apa benjol?" untuk ajakan menggunakan helm.
"Kita di sini mau ngajak semua orang yang datang supaya aman berkendara. Meski kita naik motor tua, kita tetap harus patuh pakai jaket, helm, sepatu, kacamata dan slayer biar aman," imbuhnya.
Untuk bisa bergabung di HDC, syaratnya cukup mudah, yakni harus memiliki sepeda motor Honda tua yang usianya di bawah tahun 1980-an dan bisa mulai ikut bergabung dengan datang ke kedua tempat berkumpulnya HDC.
Tag
Komentar
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Padel Bukan Lagi Sekadar Tren: Ini Rahasia Perempuan Tetap Glowing dan Percaya Diri di Lapangan!
-
Kontroversi Gus Elham: Apa Sebenarnya Makna Panggilan Gus untuk Anak Laki-laki Kiai?
-
Cari Bedak Wudhu Friendly? Ini 5 Pilihan Halal yang Aman untuk Ibadah
-
Lonjakan Kasus Flu di Perkotaan, Benarkah Dipicu Perubahan Iklim?
-
MU+KU, Wajah Baru Retail Fashion yang Mengangkat Brand Lokal Berkualitas
-
15 Tips agar Aroma Parfum Tahan Lama di Kulit, Wangi Sepanjang Hari
-
Apa Itu Zero Growth? Konon Katanya Bakal Diterapkan untuk Pembukaan CPNS 2026
-
Bukan Cuma Gaya, Grooming Jadi Kunci Percaya Diri Pria Modern: Begini Caranya
-
Bayaran Syuting Amanda Manopo, Akui Siap Support Finansial kalau Kenny Austin Sepi Job
-
Kapan Libur Sekolah Semester Ganjil 2025/2026? Cek Jadwalnya di Sini dan Rencanakan Liburanmu