Megumi Iragashi, seniman Jepang yang menjadikan vagina sebagai sumber gagasan kreatifnya, menunjukkan salah satu hasil kreasinya pada Rabu (15/4) [Reuters/Toru Hanai].
Seorang seniman perempuan di Jepang akhirnya disidang di pengadilan pada Rabu (15/4/2015) karena membuat merancang sebuah kayak dengan mengambil gagasan dari bentuk vaginanya sendiri. Ia membantah melakukan hal yang mesum atau cabul dan mengecam pemerintah Jepang yang dinilainya tak menghargai kebebasan berekspresi perempuan.
Megumi Iragashi (43) ditahan pada Desember 2014 kemarin karena menciptakan kayak yang mirip vaginanya sendiri dan menyebarkan desain digital 3 dimensi kayak itu kepada para donor yang memberinya dana untuk proyek itu. Dengan data digital itu, orang bisa mencetak kayak tersebut menggunakan printer 3D.
Iragashi bisa dipenjara dua tahun dan didenda hingga 2,5 juta yen (sekitar Rp269,5 juta) jika terbukti bersalah.
Sebenarnya Iragashi juga ditahan oleh polisi Jepang pada Juli 2014 karena tuduhan yang sama. Ia dibebaskan kemudian karena desakan para aktivis hak-hak perempuan di negeri itu.
Kali ini proses peradilan Iragashi juga memantik perdebatan di Jepang, terutama soal hak-hak perempuan atas tubuhnya sendiri dan tentang kebebasan berekspresi bagi seniman.
"Fakta bahwa saya ditahan menunjukkan bahwa Jepang masih terbelakang soal ekspresi seksual perempuan, bahwa seksualitas perempuan tidak diakui sama sekali kecuali hanya untuk memuaskan lelaki," kata Iragashi sesuai persidangan pertamanya.
"Mereka menolak perempuan menggunakan tubuhnya sendiri untuk mengekspresikan diri. Fakta bahwa saya ditahan saja sangat aneh," imbuh dia.
Jepang sendiri dikenal sebagai negara dengan industri pornografi yang marak, tetapi undang-undang di sana mengatur bahwa alat kelamin tidak boleh ditunjukkan secara vulgar. Karenanya dalam video-video porno Jepang kelamin sering kali dibuat buram. (Reuters)
Megumi Iragashi (43) ditahan pada Desember 2014 kemarin karena menciptakan kayak yang mirip vaginanya sendiri dan menyebarkan desain digital 3 dimensi kayak itu kepada para donor yang memberinya dana untuk proyek itu. Dengan data digital itu, orang bisa mencetak kayak tersebut menggunakan printer 3D.
Iragashi bisa dipenjara dua tahun dan didenda hingga 2,5 juta yen (sekitar Rp269,5 juta) jika terbukti bersalah.
Sebenarnya Iragashi juga ditahan oleh polisi Jepang pada Juli 2014 karena tuduhan yang sama. Ia dibebaskan kemudian karena desakan para aktivis hak-hak perempuan di negeri itu.
Kali ini proses peradilan Iragashi juga memantik perdebatan di Jepang, terutama soal hak-hak perempuan atas tubuhnya sendiri dan tentang kebebasan berekspresi bagi seniman.
"Fakta bahwa saya ditahan menunjukkan bahwa Jepang masih terbelakang soal ekspresi seksual perempuan, bahwa seksualitas perempuan tidak diakui sama sekali kecuali hanya untuk memuaskan lelaki," kata Iragashi sesuai persidangan pertamanya.
"Mereka menolak perempuan menggunakan tubuhnya sendiri untuk mengekspresikan diri. Fakta bahwa saya ditahan saja sangat aneh," imbuh dia.
Jepang sendiri dikenal sebagai negara dengan industri pornografi yang marak, tetapi undang-undang di sana mengatur bahwa alat kelamin tidak boleh ditunjukkan secara vulgar. Karenanya dalam video-video porno Jepang kelamin sering kali dibuat buram. (Reuters)
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Rahasia Awet Muda: Jaga 3 Protein Kulit Ini Supaya Wajah Tetap Kencang dan Glowing
-
Heboh Pendidikan Gibran, Berapa Biaya Kuliah di UTS Insearch Sydney? Cek Rinciannya
-
Zodiak Cancer Cocok Kerja Apa? Ini Pilihan Profesi untuk Si Loyal dan Berkomitmen
-
Rekam Jejak Pendidikan dan Karier Mahfud MD, Bakal Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian?
-
Profil Jimmy Kimmel, Acaranya Dihentikan setelah Komentar soal Penembakan Charlie Kirk
-
Profil Eric Cantona: Pemain Legendaris Ini Dukung Palestina, Tak Mau Israel di Pildun
-
Pendidikan dan Pekerjaan Mega Nusi, Istri Anggota DPRD Gorontalo yang Viral
-
5 Rekomendasi Bedak Wardah Sesuai Jenis Kulit, Mana yang Paling Cocok Untukmu?
-
Apa Itu Penyakit Lyme? Kondisi yang Dialami Bella Hadid Sejak Usia 16 Tahun
-
Apakah Alat Makan Terkontaminasi Babi Harus Dihancurkan? Ini Faktanya