Suara.com - Hari Kartini sering dianggap sebagai tonggak lahirnya gerakan pemberdayaan perempuan. Semangat Kartini telah menginspirasi jutaan perempuan di Indonesia, termasuk 7 perempuan yang turut menggerakkan perubahan di berbagai isu.
Melalui petisi online di Change.org, ketujuh perempuan ini memulai kampanye digital dan memberi dorongan kepada sejumlah pembuat kebijakan agar lebih berpihak kepada rakyat.
Ketujuh perempuan ini setidaknya telah berhasil mengubah kesadaran individu menjadi kesadaran kolektif. Mereka menginisiasi gerakan perubahan yang menjadi perhatian banyak orang. Mereka adalah Kartini-Kartini baru yang mengejawantahkan perjuangan Raden Ajeng Kartini untuk tak menyerah berjuang demi perubahan yang lebih baik.
“Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.” tulis R.A. Kartini saat masih hidup.
Ketujuh perempuan penggerak perubahan pilihan Change.org itu adalah:
1. Anis Hidayah
Anis Hidayah adalah Direktur Migrant Care, organisasi yang fokus pada advokasi dan penguatan gerakan buruh migran. Perempuan yang baru saja menerima penghargaan Yap Thiam Hien ini memulai kampanye change.org/Wilfrida untuk menyelamatkan TKW asal NTT yang terancam hukuman mati di Malaysia. Dengan dukungan lebih dari 13.000 penandatangan petisi dan sejumlah publik figur, Wilfrida berhasil lolos dari hukuman mati. Petisi terakhirnya adalah untuk menyelamatkan 36 TKI yang terancam hukuman mati di Saudi lewat change.org/cukupmereka.
2. Ganis Rumpoko
Ganis Rumpoko adalah penggemar klub bola Arema Malang yang memulai petisi change.org/Arema yang hingga kini didukung lebih dari 2.000 orang. Putri Walikota Malang ini meminta agar pengelola Arema FC menginformasikan pengelolaan dan legalitas Arema secara transparan. Hanya dalam waktu kurang dari seminggu, pengelola Arema FC merespon petisi ini dan mengajak Ganis untuk berdialog.
3. Davina Veronica
Model dan supporter kehormatan WWF Indonesia ini memiliki perhatian yang tinggi pada kesejahteraan hewan. Perempuan yang juga merupakan CEO Garda Satwa Indonesia ini turut mengampanyekan petisi change.org/DogsAreNotFood bersama organisasi pecinta hewan lain seperti Jakarta Animal Aids Network (JAAN) and Animal Friends Jogja (AFJ). Petisi tersebut hingga kini telah didukung lebih dari 85.000 orang.
4. Nunu Husien
Nunu Husien adalah aktivis lingkungan yang juga aktif dalam kampanye thalassemia dan penyelamatan satwa. Di akhir tahun lalu ia memulai petisi change.org/SaveSophie untuk menyelamatkan kapal karam Sophie Rickmers yang telah menjadi rumah terumbu karang dan objek wisata selam di Aceh. Hanya dalam waktu sebulan, petisi tersebut didukung lebih dari 15.000 orangdan berhasil membuat Walikota Sabang membatalkan pengangkatan Sophie.
5. Suciwati
Istri mendiang aktivis HAM Munir ini memulai petisi change.org/Munir yang didukung lebih dari 11.000 orang agar Presiden segera menuntaskan kasus pembunuhan Munir. Ia juga aktif mengampanyekan isu-isu hak asasi manusia lainnya seperti kasus 1965, Talangsari, dan sebagainya. Baru-baru ini, Walikota Den Haag meresmikan jalan Munir untuk menghormati perjuangan Munir dalam membela HAM.
6. Zely Ariane
Perempuan asal Aceh ini aktif dalam membela hak-hak masyarakat Papua yang terabaikan. Ia memulai petisi change.org/PapuaItuKita kepada Komnas HAM untuk mengusut penembakan empat remaja oleh aparat militer tanpa alasan yang jelas. Petisi yang didukung hampir 14.000 orang itu selangkah lagi akan berhasil. Zely meneruskan gerakan #PapuaItuKita melalui media sosial agar kita lebih mengenal masyarakat Papua sebagai bagian dari republik ini.
7. Titi Anggraini
Saat DPR hendak mengesahkan perubahan dari Pilkada Langsung menjadi tidak langsung, perempuan ini dan lembaganya Perludem memulai petisi change.org/DukungPilkadaLangsung. Melalui petisi tersebut, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) ini menggalang dukungan hampir 120.000 orang dan menjadi salah satu petisi yang paling banyak didukung di Change.org. Setelah gerakan masif secara online dan offline, DPR akhirnya memutuskan untuk mendengar dan mengembalikan suara rakyat, dalam bentuk Pilkada Langsung.
Berita Terkait
-
Kartini Masa Kini: Kolaborasi Lintas Generasi Lahirkan KebayaKekinian yang Unik!
-
Pertamina Hadirkan Tiga Perempuan Inspiratif, Inilah Cahaya Kartini
-
Refleksi Hari Kartini, Peran Perempuan di Era AI Jadi Sorotan
-
Lanjutkan Semangat Kartini, Ini Sosok Perempuan-perempuan Muda Berprestasi Zaman Kini
-
Kartini Modern! Cerita Sukses Pendiri Sambal Bu Rudy yang Menginspirasi
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Sepatu dengan Desain Klasik dan Timeless, Nyaman Maksimal untuk Jalan Kaki
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun