Gedung pencakar langit serta gemerlap lampu di sejumlah kota metropolitan sering mengundang decak kagum. Namun di balik keindahan itu, orang tak menyadari bahwa banyak kota yang dirancang dengan buruk.
Coba tanya seberapa nyaman warganya tinggal di sana? Berikut adalah sembilan kota dengan perencanaan terburuk di dunia sebagaimana dirilis thrillist.com. Dan sayangnya, Jakarta berada di peringkat teratas.
1. Jakarta, Indonesia
Ketika membaca ini, mungkin kita tak bisa menyangkal. Infrastruktur di Jakarta memang tak bisa dikatakan bagus.Transportasi umumnya jauh dari kategori manusiawi. Kondisi ini diperparah oleh jumlah mobil yang terus meningkat. Gedung-gedung seolah dibangun tanpa mempedulikan lingkungan sekitar dan bahkan manusia yang menggunakannya. Tingginya urbanisasi membuat kondisi ini makin buruk.
Hasilnya? Warga Jakarta menghabiskan 400 jam setahun di jalan, dengan perjalanan rata-rata sekitar 2 jam sehari. Jika Anda berpikir bahwa ini terdengar seperti lalu lintas terburuk di dunia, ya, memang itu kenyataannya.
2. Dubai, Unit Emirat Arab
Dubai cukup menjadi buah bibir sebagai salah satu kota modern. Ibukota UEA ini memiliki bangunan tertinggi di dunia, armada polisi canggih, dan merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Tapi Dubai bukanlah contoh terbaik di dunia. Di antara para perencana kota, Dubai disebut sebagai 'sarangnya' gedung pencakar langit dan memiliki kawasan perumahan yang tidak rapi. Hampir mustahil rasanya untuk berjalan-jalan di sana, karena seluruh bangunan dihubungkan oleh jalan raya besar dan arteri yang menuju 'pembangunan raksasa'.
Di atas semua itu, kota ini tidak dilengkapi dengan ruang publik yang memadai, sehingga warganya jarang menghabiskan waktu bersama di taman atau alun-alun. Kecuali dengan hadirnya sebuah resor ski di dalam pusat perbelanjaan atau museum Ferrari.
3. Atlanta, AS
Jakarta memang memiliki masalah lalu lintas akut, tapi jika kita melihat Atlanta kita akan menemukan sesuatu yang tidak lebih baik dibanding Jakarta. Lalu lintas di sini terkenal legendaris dan mengerikan. Masalah kemacetan akut ini, tentu saja, bisa diatasi dengan adanya angkutan massal.
4. Naypyidaw, Myanmar
Rangoon bertahun-tahun menjadi ibukota Myanmar, sampai pada 2005 pemerintah Myanmar memutuskan memindahkannya ke kota yang benar-benar baru, Naypyidaw. Berjarak sekitar 200 mil di utara Rangoon, terbayang sebagai tempat yang bagus untuk ibukota.
Pembangunannya terbilang cepat dan maju, dan kini Naypyidaw telah berkembang sekitar enam kali ukuran kota New York, lengkap dengan jalanan lebar dengan 20 jalur dan Wi-Fi gratis. Terdengar bagus bukan? Setidaknya sampai Anda menyadari bahwa ibukota tersebut berada di wilayah antah berantah, dan tak seorang pun mau tinggal di sini kecuali pejabat pemerintah. Jika kota ini dimaksudkan untuk menjadi kota tinggal, Myanmar benar-benar gagal. Anda dapat mendengar suara gema di kota ini saking kosongnya.
5. São Paulo, Brasil
São Paulo dikembangkan sedikit demi sedikit selama abad ke-20, dari sebuah kota kecil menjadi kota metropolis. Kalangan berpunya menguasai pusat kota, sementara yang miskin semakin terpinggir.
Tak ada yang baru dengan perkembangan kota, namun untuk mengurangi kemacetan, São Paulo mengganti lingkungannya dengan Minhocão yang sangat tinggi, sehingga merusak pemandangan di jalan raya dan langsung terlihat di jantung kota. Ini pemandangan yang sangat penuh, apalagi dengan padatnya pemukiman warga.
Warga kota yang memiliki banyak uang, memilih menghindari kemacetan dengan cara membeli helikopter. Akibatnya, São Paulo memiliki armada helikopter terbanyak di dunia.
6. Boston, AS
Beantown atau Boston adalah lingkungan perumahan yang paling indah di Amerika, tapi jangan biarkan keindahan ini menipu Anda. Kota ini ternyata masuk sebagai salah satu kota yang paling sulit untuk dinavigasi, karena sebagian besar jalanannya menyerupai labirin, termasuk jalan besarnya.
Mungkin Anda pernah mendengar, pada saat dibangun, jalan di Boston dibangun di atas jalur sapi berkeliaran. Namun tetap saja, mereka tidak membangun sesuai dengan tata letak rencana yang sebenarnya.
7. Brasilia, Brasil
Wilayah ini sering disorot karena terlalu banyak perencanaan pembangunan yang membuatnya semakin buruk. Gagasan arsitektur Brasil terkenal Oscar Niemeyer dan Lúcio Costa, akan menciptakan Brasilia sebagai salah satu rencana holistik yang kembali pada era 1950-an.
Tata letaknya terinspirasi oleh pesawat dan arsitektur beton modernis, yang dimaksudkan agar ibukota ini mampu bertahan dalam beberapa dekade mendatang. Sayangnya, rencana visual yang menarik ini tidak membuat kota ini baik untuk ditinggali.
Tak heran jika Brasilia mendapatkan reputasi sebagai kota steril dan buatan, yang hanya ditempati oleh penduduk setempat.
8. Missoula, Montana, AS
Pada permukaannya, Missoula terlihat seperti kota Montana lain, meskipun kota ini termasuk kota kedua terpadat. Sampai akhirnya Anda melihat "Slant Street" atau jalan miring yang aneh. Nama ini diambil karena itu satu-satunya bagian kota yang tidak mengikuti pola grid, dengan jalan diagonal menuju sungai Clark Fork.
Ini sebenarnya adalah bagian kota yang dikembangkan pada tahun 1890an. Dua pengacara ingin melepaskan diri dan membangun sebuah kota baru imajinatif yang disebut South Missoula, dan mulai menyusun perencanaan jalan yang sejajar dengan Jalan Bitterroot Wagon.
Sayangnya, pemerintah kota mengatakan "tidak," dan akhirnya rencana itu hanya berhenti di tengah jalan dan mengakibatkan jalan di sana berpola grid yang benar-benar membuat semuanya rusak. Begitulah Slant Streets lahir.
9. Dhaka, Bangladesh
Ini adalah satu bukti lagi bahwa ibu kota juga bisa gagal dalam perencanaan kota, karena Dhaka menderita disfungsi perkotaan di hampir setiap tingkat. Infrastruktur transportasi hampir tidak ada. Dhaka hanya memiliki 60 titik lampu lalu lintas dari 650 persimpangan utama kota, bahkan banyak dari warganya yang tidak menganggap lampu lalu lintas itu ada. Ditambah dengan kepadatan jutaan transportasi seperti becak, mobil, sepeda motor, bus, dan sepeda yang harus berbagi jalan setiap hari.
Situasi transportasi ini, memaksa mayoritas dari 15 juta penduduk Dhaka tak dapat bolak-balik ke luar kota dan harus hidup dalam kondisi kumuh itu. Perencanaan yang buruk memicu sanitasi dan pengolahan air yang buruk. Jika ada satu kota yang melambangkan perencanaan desain kota yang gagal, itu adalah Dhaka. (thrillist.com)
Berita Terkait
-
City Car Bekas Rp50 Jutaan: Kuat Luar Kota? Mitos atau Fakta? Ini Buktinya
-
Misteri Hilangnya Rahmat Ajiguna, Polisi Ungkap Terekam CCTV: Tunjukkan Gelagat Aneh
-
Pramono Pastikan Jakarta Kondusif, Ceritakan Jalan Pagi Bareng Istri Tanpa Pengawal
-
Anti Boncos! Ini 3 Link Aktif serta Trik Ampuh Berburu Saldo DANA Kaget Awal September
-
Hilang Hampir Sebulan, Titik Terang Rahmat Ajiguna Masih Gelap
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Inovasi Kafe Ini Tawarkan Pengalaman Ngopi Premium Ala Gen Z
-
5 Parfum Aroma Teh yang Bikin Hati Adem: Serasa Meditasi Seharian
-
Apa Perbedaan Doa Iftitah Shalat Fardu dan Shalat Sunah? Ini Jawabannya
-
7 Cara Agar Rumah Bebas Nyamuk: Tips Praktis yang Ampuh dan Alami
-
6 Cara Agar Rumah Bebas Tikus: Tips Ampuh dan Mudah Dilakukan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik untuk Kulit Kusam, Harga Terjangkau dari Rp19 Ribuan
-
Jejak Kontroversi Abdul Kadir Karding: Viral Main Domino, Kini Kena Reshuffle
-
Latar Belakang Pendidikan Purbaya Yudhi Sadewa: Bergelar Doktor Ilmu Ekonomi, Gantikan Sri Mulyani
-
Deretan Bisnis Ashanty, Kini Toko Kue Lu'miere Bangkit Lagi
-
Gurita Bisnis Narji Cagur dan Istri, Hidup Makmur Jadi Juragan Sawah