Lifestyle / Female
Senin, 04 Mei 2015 | 18:19 WIB
Bunda Nina saat memberi pelatihan shiatsu. (Foto: Dok. pribadi)

Berawal dari Mimpi Bertemu Soekarno
Lantas, bagaimana awalnya Bunda Nina terjun di dunia pengobatan alternatif ini? “Mulanya dari mimpi bertemu dengan Pak Karno (Presiden Soekarno, red). Dalam mimpi itu, beliau sedang dipijat. Di situ saya duduk dekat dengannya, lalu Pak Karno bilang: lanjutkan ya?” ceritanya mengingat mimpi tersebut.

Disodori pernyataan tersebut, sontak saja Bunda Nina bingung, lalu dalam mimpi tersebut ia bertanya lagi: “lanjutkan apa Pak?” yang dijawab Pak Karno dengan kata-kata: “lanjutkan saja dengan benar.”

Setelah itu terbangunlah Bunda Nina dari tidurnya. Ia terus memikirkan makna dari mimpinya itu. “Saya masih bingung waktu itu, maksudnya apa ya? Apa saya diminta meneruskan menari, tapi usia saya ‘kan sudah tua. Atau saya disuruh melanjutkan memijat, karena waktu itu saya memang belajar shiatsu dari seorang professor asal Jepang,” cerita anak dari sastrawan ternama, Sutan Perang Bustami ini.

Keragu-raguannya ini mulai terjawab tatkala Bunda Nina menolong seorang teman yang berprofesi sebagai dokter hewan yang mengeluh badannya drop. Lalu ia memijatnya dengan terapi shiatsu.

Alhasil, sang dokter itu mengaku badannya lebih segar dan penglihatannya pun jadi terang kembali. Tak disangka setelah menolongnya, sebulan kemudian Bunda Nina diminta menolong temannya yang mengalami stres berat setelah suaminya meninggal.

“Akibat stres berat itu, temannya itu yang juga seorang dokter kesulitan bergerak, nggak bisa angkat barang dan lain-lain. Syukurlah setelah saya shiatsu, dia bisa beraktifitas lagi, bisa mencuci pakaian dan lain-lain,” jelas Bunda Nina yang kerap memberikan pelatihan shiatsu kepada para dokter dan tenaga medis lainnya.

Setelah beberapa kali berhasil menolong orang melalui terapi itulah, ia semakin termotivasi untuk menekuni shiatsu.

Load More