Suara.com - Rambut merupakan mahkota yang bisa mempercantik penampilan perempuan. Wajar jika sebagian kaum hawa menyediakan anggaran khusus untuk menjaga kesehatan dan keindahan rambutnya.
Namun tak sedikit pula mitos yang beredar terkait dengan masalah rambut. Biasanya mitos tentang rambut ini turun temurun kita dapatkan dari perkataan orangtua, seperti melarang untuk mencabut uban, karena diyakini justru bisa bertambah banyak.
Lantas, seberapa benar mitos-mitos seputar rambut yang beredar di masyarakat? Yuk, simak penjelasannya berikut seperti dilansir Boldsky.
Mitos pertama
Kebanyakan dari kita percaya bahwa mencabut uban bisa meningkatkan jumlah uban yang akan tumbuh. Meskipun ini hanya mitos, masih ada alasan untuk menghindari mencabut rambut. Karena ternyata, kebiasaan ini bisa mempengaruhi akar rambut atau bahkan dapat menyebabkan infeksi di kulit kepala.
Mitos kedua
Sebagian orang percaya bahwa menggunakan air dingin dapat membuat rambut berkilau. Faktanya hal ini hanya mitos, dan tidak ada hubungannya sama sekali.
Mitos ketiga
Mewarnai rambut selama ini dianggap dapat merusak setiap helai rambut. Ternyata jika produk yang kita pakai berkualitas maka rambut tetap sehat dan indah dengan tampilan warna baru.
Mitos keempat
Beberapa orang percaya bahwa kerusakan pada ujung rambut dapat diobati dengan obat tertentu. Faktanya masalah itu ternyata bisa diatasi hanya dengan memotong bagian ujung rambut tersebut.
Mitos kelima
Sebagian besar orang menyimpulkan bahwa ketombe merupakan partikel dari kulit kepala yang kering. Tapi sebenarnya ketombe merupakan kondisi yang disebabkan oleh ragi. Kadang-kadang, stres juga dapat memicu timbulnya ketombe.
Mitos keenam
Rambut beruban seringkali dianggap sebagai gejala stres yang dialami seseorang. Faktanya faktor genetik lebih berkontribusi pada munculnya uban bahkan di usia muda sekalipun.
Mitos ketujuh
Bagi mereka yang memiliki rambut berminyak disarankan untuk menghindari penggunaan kondisioner setelah keramas. Padahal ini hanyalah mitos. Faktanya, kondisioner tidak menyebabkan peningkatan produksi minyak pada kulit kepala.
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam
-
Dari Singkong Jadi Solusi Dunia: Bioplastik Greenhope Curi Perhatian di Expo Osaka 2025
-
UMKM Kini Bisa Punya Toko Online Sendiri, Gratis di Tahap Awal!
-
Urutan Penggunaan Skincare Skintific di Pagi dan Malam Hari: Rahasia Kulit Glowing dan Sehat!
-
10 Sunscreen SPF 50, Lindungi Kulit dari Flek Hitam dan Jerawat Tanpa White Cast
-
15 Rekomendasi Jurusan Soshum Terbaik dan Fakultasnya di Indonesia
-
Agustina Wilujeng: Membaca Bukan Sekadar Hobi, tapi Jalan Jadi Pemimpin yang Menginspirasi