Suara.com - Orang bilang masyarakat Betawi sudah tergusur dari tanahnya sendiri dan budaya Betawi satu per satu mulai hilang disikut Jakarta yang modern. Tapi itu tak sepenuhnya benar karena masih ada "anak Betawi asli" yang setia melestarikan kebetawiannya.
Komedian Betawi yang sesekali muncul di televisi barangkali contoh paling mudah ditemui sebagai orang-orang yang merawat kebetawian mereka. Tapi lagi-lagi Betawi bukan hanya soal logat bicara yang "asal jeplak", celetukan jenaka, atau ondel-ondel semata sebagai budaya Betawi yang muncul di televisi.
Betawi punya sekumpulan hikayat, Betawi punya beragam rumpun kesenian, dan betawi juga punya bela diri yang diwajibkan bagi anak-anak untuk mempelajarinya pada tempo dulu.
None Jakarta tahun 1993 Maudy Koesnaedi bersama Teater Abang None berupaya mengumpulkan mozaik-mozaik budaya Betawi dari yang kecil tak bernama hingga yang populer di kalangan masyarakat untuk kemudian diperkenalkan kembali lewat panggung drama.
Maudy yang memprakarsai Teater Abang None memproduseri tiap cerita yang disajikan dalam bentuk drama teater yang digelar berkala setiap tahun. Teater yang juga biasa disebut Teater Abnon itu beranggotakan para finalis dan juara Abang None Jakarta dari berbagai masa.
Melalui Teater Abnon, sejumlah budaya Betawi yang mulai terpinggirkan kembali memiliki suara dan bisa dinikmati oleh masyarakat Ibu Kota. Berbagai hikayat yang melegenda dari tanah babat Betawi pun akhirnya diketahui oleh mereka yang kini setiap hari menyesaki Jakarta.
Tiap cerita yang dipentaskan mengangkat budaya Betawi yang ingin diperkenalkan. Seperti pentas "Jawara: Langgam Hati dari Marunda" yang mengangkat pencak silat sebagai bela diri Betawi dan kisah rakyat tentang seorang jago silat dari Marunda.
Selain itu ada pula judul-judul lain yang telah dibawakan, seperti "Cinta Dasima", "Doel: Antara Roti Buaya dan Burung Merpati", "Kembang Parung Nunggu Dipetik", "Sangkala", "Soekma Djaja", dan "Topeng Betawi Jaya Bersama".
Dan untuk itu, para Abang None yang bermain dalam drama hingga sutradara dan produser dari pentas Teater Abnon ini dilakukan dengan sukarela: atas nama cinta untuk melestarikan budaya kampung sendiri.
"Mau ngapain sih repot-repot delapan bulan jungkir balik, padahal saya bisa santai-santai saja sama anak saya di rumah. Tapi saya merasa ini bukan saja persoalan melestarikan budaya Betawi, tapi persoalan bagaimana saya mencoba untuk bisa mengajak generasi muda sama-sama menjalani proses. Memang belum tentu selamanya mereka akan pentas, tapi bekal yang akan mereka bawa ke depannya bagaimana mereka bisa menghargai budaya," kata Maudy.
Kalau sudah cinta sama budaya betawi, ya udah terima apa adanya. Saya terima susahnya melestarikan budaya Betawi, saya terima senangnya kalau orang-orang udah tahu apa yang namanya Jantuk, anak-anak bisa silat, bisa pantun, kata pemeran Zaenab di sinetron "Si Doel" ini.
Pementasan Teater Abnon yang mengangkat berbagai budaya Betawi tidak lepas dari sumbangsih pewaris budaya Betawi dari Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Atien Kisam.
Atien membawa kebudayaan Betawi yang hampir hilang dan tak diketahui orang seperti lakon Jantuk, gambang rancak, atau buleng untuk diperkenalkan kembali melalui pentas drama.
"Kalau kita tidak perkenalkan, mana bisa mereka akan jatuh cinta (pada budayanya)," kata Atien.
Ambil contoh lakon Jantuk. Seberapa banyak orang yang mengetahui seperti apa lakon tersebut? Bahkan para pemain, produser, sutradara di Teater Abnon pun baru mengetahui Jantuk saat akan mereka pentaskan.
"Jantuk itu masuk dalam rumpun kesenian topeng Betawi. Pertunjukan topeng Betawi punya dua lakon, pada pertunjukan itu sendiri bisa babat bisa legenda atau kekinian, yang kedua adalah lakon Pak Jantuk. Lakon Jantuk ini adalah lakon untuk penasehat dalam perkawinan," kata Atien.
Lakon Jantuk masuk dalam kategori teater tutur atau sastra lisan dari naskah kuno yang berumur sama dengan angklung dan calung dari Jawa Barat.
Lakon Jantuk biasa dipertunjukkan dalam acara pernikahan sebagai nasehat bagi pasangan pengantin dalam menjalin hubungan rumah tangga. Nasehat yang bukan sembarang nasehat karena disampaikan melalui tarian, senandung, dan juga pantun yang menggelitik.
Lakon itu dibawakan seorang diri oleh seseorang yang berperan sebagai Jantuk, tokoh karakter Betawi berusia paruh baya yang hadir di pernikahan untuk menasehati kedua mempelai.
"Dahulu sangat-sangat digandrungi, tapi sekarang jarang sekali dipentaskan karena penggemarnya dan penikmatnya yang dulu sudah tidak ada, jadi tidak ada yang tahu," kata Atien. (Antara)
Berita Terkait
-
Asal-usul Ondel-Ondel Betawi, Jadi Tema Acara Ultah Pertama Anak Kaesang Pangarep
-
Reaksi Kocak Mariah Carey Lihat Ondel-Ondel, Intip Momennya di Jakarta!
-
DPRD DKI Jakarta Komitmen Percepat Revisi Perda Pelestarian Budaya Betawi
-
Dukung Pramono Larang Pengamen Ondel-ondel, Ketua DPRD DKI: Merendahkan Budaya Betawi!
-
Selamatkan Ondel-ondel dari Jalanan, Pemprov DKI Siapkan Perda Warisan Betawi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Sunscreen Mengandung Antioksidan untuk Usia 60-an, Rahasia Awet Muda
-
Mahasiswa Perlu Kompetensi Lintas Budaya, Prasmul-Canterbury Jawab Lewat Experiential Learning
-
5 Lipstik untuk Usia 40-an, Wajah Segar dan Terlihat Lebih Muda
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja