Suara.com - Wadah kreativitas untuk para pengamen bernama Institut Musik Jalanan (IMJ) memperjuangkan diterbitkannya Kartu Bebas Ngamen oleh Pemerintah Kota Depok untuk memudahkan para musisi jalanan menunjukkan kualitasnya.
"Kartu Bebas Ngamen yang selama 3 tahun ini kami kampanyekan di semua media-media nasional akan mulai kami jalankan pada 2016, saat ini saya dan Institut Musik Jalanan tengah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang," kata salah satu pendiri Institut Musik Jalanan Andi Malewa dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (27/12/2015).
Kartu Bebas Ngamen mulai dikampenyekan oleh IMJ yang bermarkas di Depok sejak diterbitkannya Perda Depok No. 16/2012 tentang ketertiban umum yang salah satunya adalah larangan memberi uang kepada pengamen dan larangan mengamen. Andi mengatakan tujuan diterbitkannya Kartu Bebas Ngamen ialah agar keberadaan pengamen tidak lagi dianggap mengganggu ketertiban umum, melainkan diberikan tempat uuntuk berekspresi yang direkomendasikan secara resmi.
Ia mengatakan pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan gagasan Kartu Bebas Ngamen pada Wali Kota Depok terpilih Idris Abdul Somad.
"Secara personal, saya sudah berkali-kali membahas Kartu Bebas Ngamen ini dengan Bapak Idris Abdul Shomad. Kebetulan Pak Idris ini sekarang sebagai wakil wali kota Depok dan sekaligus sebagai Wali Kota Depok terpilih 2016-2021. Beliau memang punya passion di bidang seni, sehingga visi misi beliau untuk mengembangkan seni dan budaya di Kota Depok harus dapat terealisasi, salah satunya dengan menerbitkan Kartu Bebas Ngamen ini," ujar dia.
Andi berharap, dengan adanya dukungan dari pemerintah kota bisa mengembangkan kreativitas para musisi jalanan yang bertalenta agar bisa "manggung" di mall-mall, restoran, kafe, ruang-ruang publik, dan tempat-tempat pariwisata secara leluasa dan resmi dengan pembinaan dan arahan yang jelas.
Ia juga mengatakan sudah membuat konsep dan mekanisme penggunaan dan cara mendapatkan Kartu Bebas Ngamen agar tidak digunakan oleh sembarang orang.
IMJ sendiri telah membuat satu album musik yang penyanyi dan lagu-lagunya diisi oleh para pengamen jalanan yang diseleksi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow