Membiasakan anak untuk belajar bahasa asing sejak dini, penting dilakukan orangtua jaman sekarang. Salah satunya dengan mengajaknya berkomunikasi dengan bahasa asing.
Menurut pemerhati pendidikan anak usia dini, Zita Anjani, Msc., usia yang tepat untuk melatih kemampuan anak berbahasa asing adalah 0-4 tahun atau yang oleh banyak orang disebut dengan istilah golden age atau usia keemasan.
Pada usia keemasan ini, menurut Zita, daya serap anak dalam menerima pengetahuan baru sangat tinggi.
"Anak pada usia 0-4 tahun memiliki kemampuan yang bagus dalam menyerap bahasa. Jadi di usia ini sebaiknya orangtua biasakan dengan berbagai bahasa asing, agar ketika tumbuh dewasa ia lebih mudah untuk menguasainya," ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah Kids Republic Montessori ini, kepada suara.com, Senin (18/1/2016).
Namun Zita mengingatkan untuk tidak mengombinasikan beberapa bahasa dalam satu kalimat, agar anak tidak bingung dalam memahaminya.
"Selesaikan satu kalimat dalam bahasa Inggris misalnya, jangan dicampur dengan bahasa Indonesia di tengah percakapan," imbuhnya.
Selain itu, ia juga menyarankan agar orangtua memfasilitasi berbagai perangkat seperti buku, film anak-anak dan lagu yang berbahasa asing. Hal ini akan mengekspos anak sedekat mungkin dengan bahasa asing yang sedang ia pelajari.
"Yang penting jangan takut anak tidak mengerti, dengan membiasakan penggunaan bahasa asing di usia keemasan tersebut, anak akan dengan mudah menguasainya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Apa Itu Parenting VOC? Ramai Dikaitkan dengan Soimah, Ternyata Punya Dampak Negatif
-
Anak Asyik Duduk Manis Saat Ibunya Nyapu Kelas, Netizen Heran: Ini Mendidik Raja?
-
Makna Co-Parenting di Balik Kabar Perceraian Acha Septriasa, Apa Artinya?
-
Cerai dari Vicky Kharisma, Acha Septriasa Ungkap Nikmatnya Hidup Mandiri
-
7 Tips Sukses Co-Parenting Setelah Bercerai, Dilakukan Acha Septriasa dan Vicky Kharisma
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi
-
5 Rekomendasi Film Mirip One Battle After Another, Sajikan Ketegangan Intens yang Seru!
-
Kekayaan Tony Blair yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Sementara Gaza
-
Favorit Sejuta Umat, Ini Cara Membedakan Sandal Hermas Oran Ori dan KW