"Sains itu tak harus selalu serius, dan bisa dibuat sangat menyenangkan," ujar Sastia Prama Putri. Menurut perempuan yang baru saja dinobatkan menjadi salah satu peneliti inspiratif dalam program L'Oreal-UNESCO For Women in Science (FWIS) 2015 ini, menjadi peneliti jauh dari kesan membosankan atau memusingkan karena harus banyak menghabiskan waktu di laboratorium.
Baginya menjadi peneliti adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan dan penuh tantangan, sehingga ia tidak pernah merasa bosan. Kehidupan di laboratorium juga penuh dinamika. Ketika bisa memecahkan berbagai macam pertanyaan terkait kehidupan, ujarnya, di situlah letak kepuasannya. Dari penelitiannya, perempuan yang lahir dan besar di Jakarta ini juga menemukan banyak rahasia kehidupan yang menarik.
"Setiap hari tidak ada sesuatu hal yang sama yang kita kerjakan, selalu bekerja untuk hal-hal baru. Itulah keindahan sains," ujarnya saat berbincang dengan suara di sebuah hotel di kawasan Cikini, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, menjadi peneliti juga membuatnya bertemu banyak orang dan mengunjungi banyak negara di dunia. Bersama peneliti dari negara lain bersama-sama berusaha memecahkan masalah global lewat metabolomik yang didalaminya.
Kepuasan lain, adalah ketika ia bisa membagi ilmunya kepada orang banyak. Ya, meski sejak 2006 menetap di Osaka, Jepang, hampir setiap bulan Sastia kembali ke tanah air. Pada kesempatan seperti inilah ia membagi ilmunya di bidang metabolomik di kalangan ilmuwan tanah air.
Seperti yang dilakukannya saat 'mudik' ke tanah air pertengahan Januari lalu. Ia diundang menjadi dosen tamu untuk kuliah umum di Institut Pertanian Bogor dan di Fakultas Kedokteran UI pada keesokan harinya.
"Buat saya dunia penelitian sangat dinamis dan penuh kejutan. Banyak rahasia kehidupan yang terungkap dari sana. Saya mendukung kampanye untuk mempromosikan bahwa sains itu fun," tambahnya.
Mengajak generasi muda untuk mau menjadi peneliti, menjadi misi besar perempuan yang menyukai warna merah ini. Ia melihat minat generasi muda pada ilmu pengetahuan makin menipis, karena kesan yang sangat serius dan jauh dari glamour.
Misi ini yang membuatnya bersikeras mendaftar menjadi peserta program khusus untuk peneliti perempuan yang digelar produsen kecantikan L'Oreal. Ia ingin mendekatkan ilmu pengetahuan pada anak muda.
Dan penelitian tentang kandungan bahan-bahan untuk menentukan keaslian kopi luwak mengantarnya sebagai salah satu peneliti inspiratif. Kini, peneliti yang mengaku suka traveling ini sedang meneliti tentang tempe dan manggis. Dan masih banyak rencana penelitian lain yang ada di benaknya terkait kekayaan alam di Indonesia.
"Indonesia sangat kaya, sayang jika kita hanya mengeksplorasi tanpa memberinya nilai tambah," ujarnya.
Lantas apa kunci sukses seorang Sastia? Itu adalah menyeimbangkan kehidupan profesional dengan khidupan pribadi.
Ia mengisahkan, setiap kali meninggalkan laboratorium tempatnya bekerja maka ia berubah menjadi Sasti yang ngepop. Bacaannya juga bukan lagi jurnal tetapi majalah perempuan, novel Harry Potter atau malah tabloid hiburan. Ia juga mendengarkan segala macam musik, dari musik klasik hingga Kpop.
Tak jarang Sasti membawa putri semata wayangnya saat menjadi pembicara di berbagai seminar. Pada akhir pekan, ia selalu berusaha meluangkan semua waktunya untuk suami dan anak.
"Semua ada skala prioritas, bagaimana caranya kita menggunakan 24 jam itu secara seimbang," tandas penyuka sushi ini.
Tak heran meski bertahun-tahun berkecimpung di dunia penelitian, penampilan Sastia sama sekali tak bisa dibilang serius. Ia layaknya perempuan urban lainnya, dengan gaya berpakaian yang modis dan kasual. Bahkan ketika akan difoto ia meminta waktu sejenak untuk mengoleskan pemulas bibirnya yang mulai pudar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound