Suara.com - Perempuan yang sering merasa takut akan menjadi korban kriminal, lebih cenderung menyukai lelaki yang secara fisik dominan dan perkasa, demikian hasil studi sejumlah ilmuwan di Universitas Leicester, Inggris yang diterbitkan baru-baru ini dalam jurnal Evolution and Human Behavior.
Riset sebelumnya menunjukkan bahwa perempuan yang tumbuh di lingkungan dengan angka kriminalitas tinggi, cenderung ketakutan akan menjadi korban kejahatan, dan mereka akan cenderung mencari pasangan yang dominan.
Tetapi penelitian terbaru yang dipimpin oleh Hannah Reyder dari Leicester menunjukkan bahwa, perempuan yang sering ketakutan akan menjadi korban kejahatan lebih menyukai lelaki dominan, meski mereka hidup di lingkungan yang aman.
"Perempuan yang menyukai lelaki dominan dan perkasa merasa lebih beresiko dan rentan menjadi korban kejahatan, dan ketakutan - terlepas dari ada atau tidaknya faktor risiko itu di sekitar mereka," jelas Ryder.
"Riset kami menunjukkan bahwa ada hubungan yang stabil antara perasaan rapuh pada perempuan, yang diukur dari ketakutan akan kejahatan, dan kecenderungan untuk memilih pasangan yang dominan nan perkasa," imbuh dia.
Dalam riset itu Ryder dan timnya melakukan dua eksperimen yang digelar di laboratorium dan di lingkungan luar. Mereka mengundang sejumlah sukarelawan perempuan, yang diminta untuk melihat foto-foto yang berhubungan dengan kriminalitas. Mereka lalu diminta untuk melaporkan seberapa besar mereka merasa terancam.
Tim peneliti kemudian menganalisis hasilnya dan membandingkan dengan selera pasangan para sukarelawan, yang telah diketahui dalam wawancara sebelumnya.
Hasilnya ditemukan bahwa rasa takut perempuan berbeda dalam situasi yang berbeda-beda. Selain itu ditemukan bahwa dalam setiap kasus, rasa takut itu berkaitan dengan keinginan untuk memiliki pasangan yang dominan dan perkasa.
Tetapi hubungan antara ketakutan dan pilihan pasangan yang dominan tak berubah ketika dikaitkan dengan risiko, jenis kelamin pelaku kejahatan, atau jenis kejahatan yang dicemaskan.
Dengan kata lain, perempuan-perempuan yang lebih sering merasa khawatir meski tak ada ancaman kriminalitas yang nyata di sekitar mereka akan lebih memilih lelaki yang dominan dan secara fisik perkasa sebagai pasangan.
Ini menunjukkan bahwa mekanisme psikologi yang menjadi dasar hubungan antara ketakutan dan pilihan pasangan yang dominan, sebenarnya sama saja, jelas Ryder.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
Terkini
-
5 Serum Hyaluronic Acid Terbaik untuk Kulit Dehidrasi, Bikin Wajah Sehat dan Lembap
-
5 Rekomendasi Parfum Aroma Green Tea yang Segar untuk Mahasiswa, Harga Terjangkau
-
5 Rekomendasi Sepatu Slip On Lokal yang Murah dan Stylish, Nyaman Mulai Rp90 Ribuan
-
5 Rekomendasi Makeup Sachet yang Ringkas Dibawa Traveling, Praktis dan Hemat
-
5 Rekomendasi Sepatu Lokal Terbaik untuk Lari Maraton yang Nyaman
-
5 Rekomendasi Parfum Aroma Kopi yang Tidak Bikin Pusing, Wangi Elegan Cocok Buat Siang dan Malam
-
5 Pilihan Sepatu Running Lokal Terbaik Mirip Salomon, Kuat di Segala Medan
-
Ketika Jamu Menjadi Ikon Budaya yang Menghubungkan Generasi
-
Hoki, 3 Shio Paling Beruntung dan Penuh Cinta Besok 19 November 2025
-
Seaside Market Mawatu, Cerita Baru Tentang Labuan Bajo