Suara.com - Apa yang terlintas dalam benak jika ditanya tentang pariwisata Kepulauan Mentawai? Mungkin banyak dari kita yang tak tahu. Padahal daerah otonom di Sumatera Barat ini sudah lama mashyur di kalangan pencinta selancar dunia. Ombak yang besar Samudera Indonesia menjadi salah satu magnetnya, selain alam yang masih perawan.
"Mentawai sudah lama dikenal internasional sebagai tujuan wisata kelas dunia," ujar Arief Yahya.
Ucapan Menpar bukanlah isapan jempol. Pada tahun 2013, saluran berita Amerika Serikat Cable News Network (CNN) menempatkan Mentawai di posisi 10 dari 50 tempat selancar terbaik di dunia. Setiap tahun, tak kurang dari 7000 wisatawan asing yang berkunjung ke Mentawai.
Dilansir dari laman resmi CNN, lokasi "Lances Right" di Kecamatan Sipora Selatan menjadi titik idola para peselancar internasional. Bahkan media yang berpusat di Atlanta, Georgia itu menyebut, "Lances Right" sebagai kesempurnaan.
"Airnya hangat dengan pergerakan gelombang yang konsisten, dengan teluk yang sejajar dengan pohon palem, ditambah ombak-ombak kelas dunia lain di dekatnya. Tidak heran, tempat ini disebut kesempurnaan oleh para peselancar," tulis CNN.
Belum puas? Portal gaya hidup khusus lelaki yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, craveonline.com pada pertengahan 2013 menilai Mentawai sebagai satu dari lima lokasi selancar terbaik di dunia.
Fakta-fakta inilah yang membuat Pemprov Sumatera Barat menempatkan selancar sebagai ujung tombak wisata Kabupaten Kepulauan Mentawai. Tak heran, kompetisi selancar internasional pun menjadi suguhan utama Festival Pesona Mentawai 2016 yang diagendakan digelar pada 19-24 April 2016.
Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet mengatakan, perlombaan itu akan diikuti oleh 64 peselancar dari Australia, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Brasil, Jepang, Fiji dan Filipina.
Kegiatan itu akan dilaksanakan di Lances Right, titik selancar paling terkenal dari sekitar 70 titik (spot) selancar di Mentawai, dan akan diiringi dengan berbagai acara lain seperti pertunjukan budaya masyarakat Mentawai, antara lain prosesi pengusiran roh jahat, ritual "Sabulungan", penampilan kesenian tradisional, pelestarian terumbu karang dan mangrove, serta pameran industri kreatif.
Sayang, tingginya minat untuk berselancar dari wisatawan internasional tidak serta merta mengangkat kesejahteraan masyarakat Mentawai. Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengungkapkan bahwa angka kemiskinan masyarakat Mentawai masih tinggi, yakni 14,6 persen.
Belum lagi jika bicara ketersediaan air bersih. Saat ini tercatat 4.000 unit rumah kurang layak. Penularan penyakit malaria dan kurang gizi menjadi masalah lainnya. Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah salah satu dari tiga kabupaten tertinggal di Sumbar.
Untuk itu, Pemkab setempat kini terus berupaya agar geliat pariwisata ini juga membawa berkah bagi penduduk setempat. Salah satunya adalah dengan menarik restribusi bagi setiap pengunjung.
"Melalui regulasi, kami ingin memberikan pelayanan maksimal kepada para peselancar serta kenyamanan yang merupakan komponen penting mengembangkan pariwisata Mentawai," tutur Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet.
Besaran retribusi tersebut adalah Rp1 juta perwisatawan asing, disediakan dalam bentuk tiket berlaku hingga 15 hari. Dengan kunjungan peselancar rata-rata 7.000 orang per tahun, lanjut Yudas, daerahnya bisa mendapatkan retribusi sekitar Rp7 miliar. (Antara)
Berita Terkait
-
Liburan Keluarga Hemat, Ini 5 Mobil Bekas Rp40 Jutaan, Muat Banyak, Irit Bensin
-
Mendengar Alam dalam Hingar: Pelajaran dari Curug Tilu Leuwi Opat
-
Telkom Luncurkan Aksi Sosial, Bangun 51 Sarana Air Bersih dan Sanitasi Layak di Lima Kota/Kabupaten
-
4 Spot Foto Bunga-Bunga Cantik di Batu yang Instagramable dan Bikin Betah!
-
Fakta Baru Kasus Anak Kasi Propam Tapsel: Wanita di Mobil Ternyata Pacar, Bukan Guru
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Zodiak Cancer Cocok Kerja Apa? Ini Pilihan Profesi untuk Si Loyal dan Berkomitmen
-
Rekam Jejak Pendidikan dan Karier Mahfud MD, Bakal Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian?
-
Profil Jimmy Kimmel, Acaranya Dihentikan setelah Komentar soal Penembakan Charlie Kirk
-
Profil Eric Cantona: Pemain Legendaris Ini Dukung Palestina, Tak Mau Israel di Pildun
-
Pendidikan dan Pekerjaan Mega Nusi, Istri Anggota DPRD Gorontalo yang Viral
-
5 Rekomendasi Bedak Wardah Sesuai Jenis Kulit, Mana yang Paling Cocok Untukmu?
-
Apa Itu Penyakit Lyme? Kondisi yang Dialami Bella Hadid Sejak Usia 16 Tahun
-
Apakah Alat Makan Terkontaminasi Babi Harus Dihancurkan? Ini Faktanya
-
Ramalan Zodiak Hari Ini: Leo Waspada Pasangan Emosi, Cancer Selesaikan Masalah Keluarga
-
Unik Banget! 10 Kuliner Indonesia Ini Namanya Jorok, tapi Rasanya Bikin Nagih