Suara.com - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil mengidentifikasi bunga azalea atau Rhododendron di kawasan Gunung Patah dalam Hutan Lindung Raja Mandara, Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Peneliti Bidang Ekologi dan Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas-LIPI, Imawan Hidayat di Bengkulu, Rabu (27/4/2016) mengatakan tumbuhan tersebut diduga endemik Gunung Patah, sebab umumnya Rhododendron tumbuh pada ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut.
"Tapi Rhododendron berbunga warna merah yang kami temukan di Gunung Patah hidup di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, ini cukup unik," kata Imawan.
Rhododendron atau disebut juga bunga Kadudampit merupakan genus tanaman berbunga yang tumbuh di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.
Imawan mengatakan beberapa jenis Rhododendron yang sudah teridentifikasi di Indonesia yakni Rhododendron album yang merupakan endemik Jawa Barat dan Jawa Tengah. Rhododendron javanicum endemik Jawa dan Bali, Rhododendron loerzingii yang merupakan endemik Gunung Merbabu, Merapi, dan Sumbing, Jawa Tengah.
Berikutnya Rhododendron wilheminae yang hanya ditemukan di Gunung Salak, Jawa Barat, Rhododendron radians dan Rhododendron seranicum endemik Sulawesi Tengah, dan Rhododendron rhodopus endemik Sulawesi Selatan.
Selain Rhododendron, ekpedisi LIPI di Gunung Patah juga menemukan jenis Nepenthes unik dan mengumpulkan lebih 100 jenis tumbuhan dari kawasan Gunung Patah.
Penelitian flora Gunung Patah menurut dia dikarenakan ekosistem tersebut dinilai masih asli atau belum ada campur tangan manusia.
"Kami berharap penelitian ini dapat menemukan jenis-jenis tumbuhan asli yang berasal dari ekosistem Gunung Patah," ucapnya.
Bersama empat anggota tim dari LIPI dan dibantu warga setempat, peneliti berhasil mengumpulkan 220 nomor koleksi tanaman yang terdiri dari lebih 100 jenis tumbuhan. Tumbuhan yang diinvetarisir tersebut menurut dia akan dirawat, dikembangbiakkan dan diteliti lebih lanjut manfaatnya untuk masyarakat. (Antara)
Berita Terkait
-
Filosofi Menanam Bunga Matahari untuk Tumbuh di Tengah Quarter Life Crisis
-
6 Rekomendasi Parfum Aroma Bunga untuk Wanita Karier, Elegan dan Tahan Lama
-
Rupiah Lesu Lawan Dolar AS, Karena The Fed Galau Soal Suku Bunga Acuan
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
Jangan Panik! BI Bongkar Semua Trik Intervensi Rahasia untuk Stabilkan Rupiah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow