Suara.com - Setelah sukses memboyong dua award (penghargaan) di Travel Industry Exhibition, di Sydney, Australia, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) langsung menggelar sales mission (misi penjualan) di Sydney, pada 20 Juli dan Canberra, pada 22 Juli. Sales mission merupakan kegiatan penjualan paket wisata, dengan memboyong delapan industri pariwisata Indonesia.
“Pada 2015, sudah ada capaian 10,3 juta wisman (wisatawan mancanegara). Pada 2016 harus naik 1,7 juta orang. Branding (promosi) dan advertising (iklan) di negara-negara berpotensi pasar sampai sales mission, pasti kami lakukan,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, Sydney, Rabu (20/7/2016).
Trik menjual wisata ini dilakukan karena, pertama, Australia tidak terlalu jauh dari Indonesia. Penerbangan dari Sydney atau Canberra ke Indonesia hanya tiga jam.
Kedua, dari sisi originasi, Australia adalah pasar yang sangat strategis buat Indonesia. Selama ini, Negeri Kangguru itu selalu hadir di posisi elite kunjungan wisman ke Indonesia.
Pada Januari-April 2016, ada peningkatan 4,17 persen dari periode yang sama tahun lalu. Bahkan
Kantor Statistik Australia mencatat, pada Mei 2016, angka wisatawan yang datang ke Indonesia dari Australia mencapai 108.500 orang. Jumlahnya bahkan melampaui tujuan wisata utama masyarakat Australia selama ini, yaitu New Zealand.
"Atas dasar inilah sales mission menjadi semakin pas," jelas Pitana.
Even di Indonesia Juga Ditawarkan
Hal lain yang ikut disorot Pitana adalah timing (waktu). Juli dianggap sebagai waktu yang sangat tepat, karena merupakan peak season (musim libur paling ramai) sebelum akhir tahun 2016. Kemenpar telah menyiapkan sejumlah informasi terkait even di Indonesia.
“Di sales mission, Kemenpar juga menyampaikan jadwal even-even di Indonesia yang dapat menarik wisman Australia. Jadi, sambil menyelam minum air. Sembari sales mission, kami juga berpromosi even pariwisata di sana,” beber Pitana.
Even-even yang ikut diperkenalkan ke pasar Australia umumnya sangat disuka wisman Negeri Kangguru tersebut, seperti Tour de Jakarta (31 Juli 2016), Toraja Marathon (13 Agustus) di Toraja,Sulawesi Selatan, International Surf Competition dan Ya’ahowu Festival (6-8 Agustus) di Pulau Nias.
“Kami harus all out (tampil maksimal) di pasar Australia, pasar yang jarak maupun psikologisnya dekat, atau punya proximity (kedekatan) dengan Indonesia. Australia adalah negeri tetangga yang jumlah wisatawannya paling banyak ke Indonesia,” timpal Vinsensius Jemadu, Asisten Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar.
Video
-
Warganet Kampanyekan Kaesang Jadi Wali Kota Depok, Reaksi Gibran Bikin Ngakak
-
KPK Terus Dalami Sumber Uang Gratifikasi yang Disimpan Rafael Alun
-
Ziarah ke Makam Buya Hamka, Vino G Bastian Ingatkan Pentingnya Ini ke Masyarakat
-
Deretan Fakta Pegawai Milenial Diduga 'Bongkar' Borok Bea Cukai
-
Deretan Artis Umrah Bareng Pacar, Ada Tiara Andini dan Alshad Ahmad!
-
KPK: Rafael Alun Terima Gratifikasi Sejak Tahun 2011
-
Kena Mental Dihujat Netizen, Ria Ricis Mogok Urus Moana Dua Hari
-
Dapat Kiriman Foto Indah Permatasari dengan Pakaian Terbuka, Nursyah Beri Sindiran ke Arie Kriting
terkini
-
CEK FAKTA: Syarifah Haerunnisa Pamer Pacar Baru, Akibat Cemburu dengan Asib Ali dan Kharisma Cehna? Begini Penjelasannya
-
Bacaan Dzikir Malam Nuzulul Quran
-
Laga Persija vs Persib Diprediksi Banjir Kartu, Ini Penyebabnya
-
Apa Arti Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak? Ternyata Ini Bedanya!
-
Jisoo BLACKPINK Mekar Bak Bunga di Video Musik Lagu Debut Solo 'Flower'
-
Bukan Hanya 2 Gubernur, Ini Daftar Penolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023
-
Raffi Ahmad Dikaitkan Sama Kasus Rafael Alun Trisambodo, Dekat Sama Jeremy Si Orang Penting di RANS Entertainment
-
Potensi Cuaca Ekstrem bakal Terjang DIY hingga Awal April, Warga Diminta Waspada