Suara.com - Setelah sukses dengan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT) 2016, sejumlah konser, dan pesta rakyat, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan kembali melemparkan jurus untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Pada 1-4 September mendatang, Kemenpar bakal menyapa publik di Kuala Lumpur, Malaysia.
Lho? Bukankah Negeri Jiran itu adalah 'musuh emosional' Wonderful Indonesia, karena mereka punya Malaysia Truly Asia?
"Berperang dan spirit mengalakan Malaysia tidak seperti 'Ganyang Malaysia' zaman Bung Karno. Dulu yang bertarung adalah fisik, kontak senjata, dan adu kekuatan. Sekarang, yang akan kita lawan adalah capaian, atau achievement dalam pariwisata, baik dalam jumlah wisman maupun kualitas wisman, atau nilai devisa yang bisa didapat dari pariwisata. Ukurannya 3S, menang size, menang sustainable, dan menang spread," kata Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kegiatan promosi yang akan dilakukan di Bukit Bintang, Malaysia itu berkonsep Indonesia Street, sekaligus mengenali "musuhmu".
"Ingat kata-kata Sun Tzu. Kenali dirimu, kenali musuhmu, maka engkau akan memenangkan persaingan! Atau dalam bahasa marketing, kenali customers-mu, kenali rivalmu, maka kamu akan tampil menjadi pemenang!," ujar laki-laki asli asli Banyuwangi itu.
Jaring Wisatawan Malaysia Sebanyak-banyaknya
Di tempat tepisah, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Prof I Gde Pitana, mengatakan bahwa upaya ini dilakukan untuk menjaring wisatawan Malaysia sebanyak-banyaknya.
"Misi utamanya adalah menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara asal Malaysia untuk berkunjung ke Indonesia,” ujarnya, didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar ASEAN Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa, Jakarta, Rabu (24/8/2016),
Indonesia Street akan digelar di sepanjang Starhill Gallery hingga Lot 10 Shopping Center, di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia. Lokasinya strategis. Kawasan itu mirip dengan Orchard Road di Singapura. Pusat belanja, hotel berbintang, kafe, dan tempat hiburan berdiri di kiri dan kanan jalan.
Sajian kuliner dan tempat kongkow-nya pun oke. Ada tempat minum kopi, mencicipi teh, minuman segar, makanan, snack, bakar-bakaran bernuansa Arab, dan lainnya. Masyarakat Malaysia banyak berkumpul di sini, mulai dari pribumi sampai ekspatriat.
"Bukit Bintang ada di jantung Kuala Lumpur. Ini merupakan pusat kerumunan massa yang paling ramai. Indonesia Street, plus berbagai macam acara yang dikemas dalam konsep promosi Wonderful Indonesia, merupakan cara terbaik dan efektif untuk mempromosikan Indonesia kepada publik Malaysia," katanya.
Saat ini, Malaysia memang menjadi musuh besar pariwisata Indonesia. Ada persaingan sebagai sesama negara ASEAN yang memiliki geografis berdampingan. Namun di sisi lain, Malaysia juga merupakan pasar potensial yang memiliki kedekatan hubungan budaya.
Secara geografis, jarak Malaysia sangat dekat dengan Indonesia. Utamanya dengan Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Batam-Bintan. Belum lagi kesamaan satu rumpun Melayu, sehingga bahasa dan budayanya mirip.
Namun yang lebih penting, daya beli pariwisata wisman Malaysia cukup tinggi. "Bertahun-tahun Malaysia berada di nomor dua, setelah Singapura, dalam hal banyaknya kunjungan wisatawan," tambah Pitana.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Berapa Kekayaan Eks Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis? Anaknya Ditangkap Akibat Curi Sepatu di Masjid
-
Ironis, Anak Eks Wali Kota Cirebon Ditangkap Gegara Curi Sepatu di Masjid Usai Ayah Terjerat Korupsi
-
5 Rekomendasi Parfum untuk Pengantin Wanita yang Tahan Lama Mulai Rp50 Ribuan
-
Kilas Balik Perjalanan Cinta Syifa Hadju, Kini Berlabuh pada El Rumi
-
5 Rekomendasi Moisturizer Penghilang Chicken Skin, Kulit Halus Impian Jadi Kenyataan!
-
Dari Mana Nama 'Tolpit'? Kue Tradisional Bantul yang Kini Jadi Warisan Budaya Takbenda
-
5 Skincare untuk Hilangkan Flek Hitam Usia 50 Tahun ke Atas, Harga Mulai Rp60 Ribuan
-
Panduan Lengkap Cara Mendaftar Global Sumud Flotilla untuk Berlayar ke Gaza
-
Dokter Tifa Ahli Apa? Komentari Kondisi Kulit Jokowi dan Iriana yang Dinilai Janggal
-
5 Fakta Cesium-137 di Cikande, Radiasi Berbahaya Butuh Waktu 30 Tahun untuk Hilang