Suara.com - Umat Hindu Dharma di Bali merayakan hari suci Galungan, hari raya besar dalam memperingati kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (keburukan) dengan penuh khidmat, Rabu.
Umat Hindu baik lelaki, perempuan maupun anak-anak dengan mengenakan busana adat dominasi warna putih dan perempuan menjunjung sesajen (sesaji) pergi ke pura atau tempat suci keluarga (merajan) untuk mengadakan persembahyangan.
Suasana Kota Denpasar dan daerah pedesaan di Bali tampak cukup semarak, karena sepanjang jalan dihiasi dengan penjor sebagai lambang kemakmuran.
Jalan-jalan raya sepanjang Kota Denpasar tampak sepi dan lengang, karena seluruh perkantoran instansi pemerintah dan swasta di Bali libur (fakultatif) selama tiga hari berturut-turut, 6-8 September 2016.
Sementara siswa dari seluruh jenjang pendidikan libur selama dua hari hingga Hari Raya Kuningan, 5-18 September 2016. Hari suci Galungan diperingati umat Hindu setiap 210 hari sekali.
Direktur Pascasarjana Institut Hindhu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Dr Ketut Sumadi mengharapkan umat Hindu dapat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar mendapat bimbingan, tuntunan dan perlindungan, dengan harapan tetap pada jalan yang benar sesuai ajaran dharma.
Hari suci Galungan selain bermakna memperingati kemenangan dharma atas adharma juga memberikan keheningan atas kemakmuran dan kesejahteraan yang dilimpahkan Ida Sanghyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa.
Hari Kemenangan dharma sekaligus kebangkitan, tangga menuju pemusatan pikiran dan kesucian diri, agar umat manusia dalam menjalani kehidupan benar-benar suci dan bersih.
"Pikiran suci akan mampu menghilangkan semua pengaruh yang bisa membawa dampak negatif," harap Dr Ketut Sumadi.
Bali pada Hari Raya Galungan itu diwarnai dengan hiasan penjor (bambu yang dihias) berjejer sepanjang jalan yang dipajangkan di depan pintu masuk rumah tangga masing-masing.
Pajangan penjor penuh makna menghiasi sepanjang jalan menambah kesemarakan daerah tujuan wisata Pulau Dewata yang memang tidak pernah sepi dari aktivitas ritual dan budaya.
Suasana semarak itu hampir terjadi di semua tempat, baik di perkotaan maupun pedesaan di Pulau Dewata dengan persiapan masing-masing keluarga yang dilakukan jauh hari sebelumnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
5 Zodiak Ini Diramal Paling Beruntung 23 September: Rezeki, Romansa dan Peluang Besar Menanti
-
Festival Teater Indonesia 2025: Panggung Kolaborasi Teater Lintas Pulau Siap Guncang Indonesia!
-
Ramalan Zodiak Minggu Ini 22-28 September 2025: Energi Baru, Tantangan dan Peluang
-
Profil dan Pendidikan Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton yang Tak Ngantor Sebulan
-
Rincian Harta Kekayaan Kakanwil Kemenag NTB Zamroni Aziz, Bisa Tembus Rp5,5 Miliar Jika Tidak Utang
-
Lulus PAPK TNI Dapat Pangkat Apa? Ini Rincian Gajinya
-
6 Rekomendasi Moisturizer Gentle dan Efektif untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Siapa Kepala Kanwil Kemenag NTB Zamroni Aziz? Viral Usai Lempar Mikrofon saat Pelantikan
-
Mengintip Kekayaan dan Gaji Bupati Buton yang Dilaporkan Hilang Sebulan
-
Keamanan Siber Bukan Cuma Soal Teknologi, Tapi Kunci Hidup Aman di Era Digital